Investasi Rp 11,2 T, Mitsubishi Izinkan RI Ekspor Mobil ke Australia
Produsen otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors telah memberikan izin kepada Indonesia yang berniat mengekspor mobil ke pasar Australia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini berkunjung ke Jepang dan telah bertemu dengan perwakilan dari Mitsubishi.
Menurut Menperin Agus mengatakan bahwa ini memang misi pemerintah Indonesia datang ke Jepang, salah satunya untuk melobi pabrikan atau prinsipal otomotif Jepang agar memberikan perluasan pasar ekspor ke Australia.
“Mereka memberikan izin tambahan pasar ekspor ke sembilan negara. Mitsubishi sudah memberikan komitmen bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list,” kata Menperin Agus melalui konferensi pers secara virtual dari Jepang, Rabu (10/3).
Agus menambahkan bahwa Australia merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia. Apalagi Indonesia dan Australia sudah terikat perjanjian perdagangan bebas CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang sayang jika tidak dimanfaatkan.
Adapun mobil buatan Mitsubishi yang rencananya akan diekspor ke Australia yaitu Xpander dan Pajero. Merek-merek mobil terlaris yang diekspor dari Indonesia dapat disimak pada databoks berikut:
Selain memberikan izin perluasan pasar ekspor, Mitsubishi juga telah berkomitmen untuk menambah investasinya di Indonesia sebesar Rp 11,2 triliun. Agus mengatakan bahwa Investasi ini untuk peningkatan kapasitas produksi dan juga untuk mengembangkan kendaraan listrik.
“Mitsubishi akan meluncurkan dua model turunan Xpander, satu model Xpander plug-in hybrid rechargeable (PHEV) dan satu model lagi HEV atau PHEV khusus untuk pasar ekspor,” kata dia.
Agus menegaskan bahwa kunjungannya ke Jepang hari ini merupakan atas undangan produsen otomotif dan pemerintah Jepang. Namun ia baru bertemu dengan Mitsubishi, sedangkan dengan prinsipal otomotif lainnya yakni Honda, Suzuki, Toyota, Mazda, dan Nissan akan berlangsung besok, Kamis (11/3).
“Selain itu kami juga akan bertemu dengan pemerintah jepang, salah satunya Menteri METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Hiroshi Kajiyama, dan special advisor PM Jepang yang bertanggung jawab terhadap penanggulangan Covid-19,” kata Menperin.
RI Bidik Ekspor 120 Ribu Unit Mobil ke Australia
Keinginan untuk mengekspor mobil ke Australia beberapa kali disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Dia menargetkan ekspor mobil ke Negeri Kangguru bisa mencapai 120 ribu unit per tahun atau 10% dari total pembelian mobil Australia yang mencapai 1,2 juta unit per tahun.
Peningkatan ekspor otomotif tersebut akan dilakukan dengan memanfaatkan perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Indonesia sekarang menikmati (tarif) 0% dari IA-CEPA. Kami bisa ekspor mobil ke sana," kata Lutfi dalam konferensi pers secara daring di kantornya, Jakarta, Kamis (25/2).
Menurut Lutfi selama ini Indonesia belum memanfaatkan perjanjian tersebut untuk mengekspor produk otomotif ke Australia. Adapun produk yang potensial untuk dijual ke Negeri Kanguru selain Mitsubishi Xpander dan Pajero yaitu Toyota Innova, dan Toyota Fortuner.
Dengan pendekatan yang dilakukan Kemenperin ini diharapkan produsen di Indonesia dapat segera bersiap memproduksi kendaraan dengan model yang diminati pasar Australia. Produk kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia.
Pada 2020, ekspor kendaraan completely build up (CBU) mencapai 232,17 ribu unit atau senilai Rp 41,73 triliun. Sedangkan, pengapalan untuk kendaraan completely knock down (CKD) sebanyak 53,03 ribu set atau senilai Rp 1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta pieces atau senilai Rp 17,52 triliun.