Telkom Akan Punya Pusat Data Terbesar di Indonesia
JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah membangun pusat data yang akan menjadi salah satu data center dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan kehadiran Telkom HyperScale Data Center (HDC) ini menandakan besarnya kapasitas Telkom untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dan dunia.
"Ini menjadi milestone penting bagi Telkom untuk menjadi pemain utama pada domain digital platform, sejalan dengan langkah transformasi dan visi Telkom menjadi digital telco," kata Ririek, dikutip dari halaman resmi Telkom.
Ia mengatakan, pembangunan pusat data ini akan mengakselerasi bisnis platform digital dan korporasi dari berbagai sektor. Pembangunan pusat data ini, menurut Ririek, juga merupakan semangat TelkomGroup untuk tumbuh dan menjadi terdepan dalam bisnis pusat data serta telekomunikasi digital.
"Kami yakin keberadaan Telkom HDC dapat berdampak besar terhadap upaya meningkatkan jumlah korporasi yang go digital dan berdaya saing di era digital seperti sekarang," ujar Ririek.
Telkom HDC dibangun di wilayah Cikarang dengan lahan seluas 65.000 meter (m) persegi, kapasitas total hingga 10.000 rack, dan daya listrik sekitar 75 MegaWatt.
Telkom HDC akan menjadi pusat data yang minim menghasilkan emisi gas karbondioksida, karena mengusung konsep green data center. Telkom memanfaatkan sejumlah pembangkit listrik tenaga gas dan panel surya sebagai sumber listrik area umum dan kantor.
Ririek juga mengatakan, pembangunan Telkom HDC menunjukkan semangat TelkomGroup untuk terus tumbuh, berinovasi, dan menjadi perusahaan terdepan dalam bisnis pusat data serta digital telco.
Booming Bisnis Data Center
Bisnis layanan pusat data saat ini memang tengah menjamur di antara pelaku industri digital. Banyak pihak yang kepincut ikut masuk dalam industri ini.
Sebut saja bos Grup Indofood, Anthoni Salim, yang memiliki saham lebih dari 11 persen di PT DCI Indonesia, salah satu pemain data center yang tengah naik daun.
PT DCI Indonesia sendiri pertama kali melantai di bursa saham pada Januari lalu dengan harga Rp420 per saham. Namun kini, harga sahamnya mencapai Rp 59.000 per saham, atau meroket 14.000 persen.
Selain Anthoni Salim, anak usaha Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) juga tergiur dengan potensi bisnis data center di Indonesia.
Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra, mengatakan bahwa potensi bisnis data center di Indonesia memang sangat menjanjikan.
Besarnya potensi bisnis ini bahkan membuat perseroan berencana melakukan ekspansi di bisnis ini melalui anak usahanya PT Graha Teknologi Nusantara Informasi.
"Finansial masuk ke arah digital sehingga sudah pasti harus memiliki data center di sini. Cloud player juga harus punya data center di sini dan kami lihat mereka tidak cukup satu data center, biasanya mereka membuat data center hub," ungkap Wahyudi dikutip dari Bisnis.com.
Konglomerasi bisnis lain, Djarum, juga ikut serta dalam peta persaingan industri data center. Djarum merupakan pemilik perusahaan infrastruktur telekomunikasi dan pusat data iForte.
Peluang untuk Telkom
Bisnis data center yang tengah bersemi diperkirakan akan terus meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Percapatan adopsi digital dari berbagai bidang ditengarai menjadi penyebab utama.
Menurut Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira, nilai bisnis data center pada 2026 mendatang diproyeksikan akan mencapai US$3,3 hingga US$4 miliar.
Bhima mengatakan, layanan data center akan menjadi peluang bisnis yang cerah. Sebab, data center nantinya akan dibutuhkan oleh banyak pihak.
Bahkan, pemerintah juga akan membutuhkan data center untuk menyimpan data administrasi kependudukan hingga administrasi terkecil di level pemda.
"Ini yang membuat bisnis data center menarik," kata Bima dikutip dari Kontan.
Hal inilah yang membuat peluang Telkom meraup keuntungan terbuka lebar. Apalagi, pusat data Telkom HDC diklaim memiliki banyak kelebihan.
Menurut Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko, fasilitas ini terhubung dengan seluruh jaringan milik TelkomGroup. Ini membuat cakupan kerja pusat data ini menjadi yang terluas di Indonesia.
Telkom HDC juga memiliki fasilitas penunjang berskala internasional, carrier neutral, dan multiservices untuk jaringan provider lain. Alhasil, besar kemungkinan Telkom HD akan menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha di berbagai sektor, baik domestik maupun asing.
"Ini tentunya menjadi competitive advantage pusat data yang dimiliki Telkom untuk bersaing di bisnis digital platform," ujar Herlan dikutip dari halaman resmi Telkom.