Tiga Pabrik Biodiesel Dibangun Tahun Ini, Kapasitas Capai 1,6 Juta Kl
Pabrik baru biodiesel akan dibangun tahun ini dengan kapasitas diperkirakan mencapai 1,6 juta kiloliter (Kl). Dengan demikian kapasitas terpasang pabrik biodiesel dalam negeri akan naik 9,63% menjadi 18,2 juta kiloliter.
Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mencatat akan ada penambahan kapasitas terpasang sebanyak 1,6 juta kiloliter dengan bertambahnya tiga pabrik baru. Namun, asosiasi masih enggan menyebutkan nilai investasi maupun pemain baru yang akan masuk tersebut.
"Ada investasi baru tahun ini. Ada 2-3 perusahaan sudah berbicara mau buat pabrik, bikin baru," kata Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan di Jakarta, Senin (18/4).
Paulus mengatakan, jumlah alokasi pasar domestik biodiesel pada tahun ini mencapai 10,15 juta kiloliter. Angka itu naik 7,84% dari alokasi 2021 sejumlah 9,41 juta kiloliter.
Hingga Februari 2022, total distribusi biodiesel di dalam negeri dari pabrikan lokal telah mencapai 1,39 juta kiloliter. Aprobi mencatat belum ada realisasi ekspor biodiesel selama dua bulan pertama 2022.
Namun demikian, Paulus menargetkan volume ekspor biodiesel pada tahun ini dapat mencapai 1 juta kiloliter. Angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari realisasi 2021 sekitar 400.000 kiloliter.
Paulus mengatakan, mayoritas industri biodiesel lebih tertarik ke pasar ekspor daripada domestik. Sebab, disparitas harga antara pasar domestik dan internasional mencapai lebih dari US$ 200 per ton. Secara rinci, harga ekspor biodiesel lokal di Rotterdam termasuk asuransi dan biaya kargo mencapai US$ 1.790 per ton, sedangkan di dalam negeri hanya Rp 15.599 per liter atau sekitar US$ 1.500 per ton.
"Kami tujuannya pasti ekspor lah, (tapi) untuk domestik tentunya harus dipenuhi," kata Paulus.
Di sisi lain, Paulus mengatakan pihaknya sedang menunggu kepastian peningkatan campuran fatty acid methyl ether (FAME) ke dalam solar atau program Biodiesel. Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk meningkatkan campuran FAME dari 30% menjadi 40% pada tahun ini.
Untuk menaikan menjadi 40%, perlu ada tambahan produk selain FAME. Hal itu karena campuran FAME pada solar hanya mampu mencapai 30%.
Oleh karena itu, pemerintah sedang menimbang dua pilhan campuran, yakni Distilled Palm Oil Methyl Ester (DPME) dan HVO (Hydrogenated Vegetable Oil). Keduanya akan berkontribusi sebesar 10% dari total biodiesel.
Paulus berpendapat pabrikan biodiesel sudah menyiapkan dana investasi untuk menambah fasilitas produksi yang dibutuhkan untuk menambah campuran tersebut. Menurutnya, realisasi investasi fasilitas produksi tambahan tersebut akan memakan waktu sekitar 1 tahun.
"Kalau pakai DPME, besok pasti investasi semua (buat fasilitas produksi) DPME)," kata Paulus.
Paulus melanjutkan program B40 saat ini sedang dalam persiapan uji coba kendaraan. Sementara itu, uji jalan pada kendaraan sudah diagendakan tahun ini.
Pemanfaatan biodiesel domestik mencapai 9,3 juta kiloliter (kl) pada 2021. Jumlah ini meleset tipis dari target yang ditetapkan sebesar 9,4 juta kl.