Bahlil: Volkswagen Akan Investasi Tahun Ini, Telah Survei Ke Batang
Kementerian Investasi menyatakan Volkswagen (VW) telah mengunjungi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang belum lama ini. Tujuan kunjungan tersebut terkait dengan rencana Volkswagen untuk investasi pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di dalam negeri.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa dirinya belum dapat membeberkan nilai investasi yang akan dilakukan oleh VW karena masih dalam tahap negosiasi. Namun demikian, Bahlil optimistis realisasi investasi baterai listrik VW di KIT Batang akan terealisasi tahun ini.
"(Negosiasinya) itu baru 60% - 70%. Mereka minta beberapa insentif dan minta beberapa kapasitas cadangan bijih nikel. Sekarang kami lagi siapkan," kata Bahlil di Command Center Kementerian Investasi, Rabu (20/7).
Bahlil menilai, VW merupakan salah satu perusahaan kendaraan listrik terbaik dunia. Hal tersebut ditunjukkan dengan pangsa pasar mobil listrik VW di Eropa sebesar 30%.
Selain di KIT Batang, VW juga berencana membangun pabrik pengolahan nikel di Sulawesi Tengah. Adapun, produk yang akan dihasilkan dari investasi di Sulawesi Tengah adalah prekursor dan katoda yang menjadi bahan baku industri baterai kendaraan listrik.
Bahlil mengatakan, terdapat sejumlah perusahaan raksasa lain yang berminat untuk masuk dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dia optimistis Badische Anilin- und SodaFabrik (BASF) akan merealisasikan investasinya di industri baterai listrik pada tahun ini. Sejauh ini, produsen baterai EV di dalam negeri adalah LG Chemical dan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL)
Di sisi lain, Bahlil mengatakan telah menemui perwakilan dari Ford Motor Company terkait potensi investasi di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Ford masih melakukan penjajakan dan belum menyatakan komitmen maupun kisaran investasi yang akan dilakukan.
Bahlil mencatat Ford merupakan pemegang pangsa pasar otomotif terbesar kedua setelah Tesla Inc. Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan bukti kepercayaan investor asing dalam berinvestasi di dalam negeri.
"Ibarat saat masih muda, Indonesia ini kembang kampus. Kira-kira begitu lah," kata Bahlil.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, penanaman modal asing (PMA) pada paruh pertama 2022 mencapai Rp 310,4 triliun atau naik 35,8% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Total tenaga kerja yang diserap dari seluruh investasi tersebut mencapai 267.867 orang.
Wilayah dengan serapan PMA terbesar pada semester I-2022 adalah Sulawesi Tengah yang mencapai US$ 3,4 juta dan Jawa Barat senilai US$ 2,9 juta. Posisi tersebut diikuti oleh DKI Jakarta (US$ 2,1 juta), Maluku Utara (US$ 2 juta), dan Banten (US$ 1,6 juta).
Adapun, mayoritas PMA atau sebanyak 31,1% berasal dari Singapura senilai US$ 6,7 juta. Pada peringkat selanjutnya adalah Cina (US$ 3,6 juta), Hong Kong (US$ 2,9 juta), Jepang (US$ 1,7 juta), dan Amerika Serikat (US$ 1,4 juta).
Mengutip data Institute of Electrical and Electronic Engineering (IEEE), ada enam perusahaan yang menguasai 87% pangsa pasar baterai mobil listrik. Contemporary Amprex Technology Co (CATL) memiliki kapasitas produksi terbesar.
