Kementan Kembali Datangkan 10 Juta Vaksin PMK Bulan Depan
Kementerian Pertanian atau Kementan akan mendatangkan kembali 10,25 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK per September 2022. Berdasarkan data Kementan, jumlah hewan ternak yang menjadi target vaksin PMK mencapai 14 juta ekor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah, mengatakan setiap ternak akan mendapatkan dua dosis vaksin PMK. Dengan demikian, total kebutuhan vaksin PMK di dalam negeri diprediksi mencapai 29,6 juta dosis.
"Jadi, target vaksin kita yang tersedia untuk 14 juta ekor dari total wilayah yang terdampak. Anggaran tahun ini tidak tersedia untuk vaksinasi kambing, domba, dan babi," kata Nasrullah dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (31/8).
Nasrullah mengatakan, sebelumnya pemerintah sudah mengimpor 3 juta dosis vaksin impor yang tiba di Indonesia. Namun demikian, baru 1,82 juta dosis vaksin PMK yang diberikan pada ternak.
Dia mengatakan pemerintah juga telah mendapatkan bantuan vaksin PMK dari Australia sebanyak 3 juta dosis. Sejauh ini, bantuan vaksin PMK Australia yang telah masuk ke dalam negeri baru mencapai 1 juta dosis.
Artinya, jumlah vaksin PMK yang belum disuntikkan ke ternak saat ini mencapai sekitar 2,1 juta dosis. Angka tersebut akan bertambah setidaknya menjadi 12,35 juta dosis pada bulan depan.
Nasrullah mengatakan anggaran yang telah digunakan untuk pengadaan vaksin selama ini mencapai Rp 30,1 miliar. Selain itu, nilai pembelian vaksin yang telah berkontrak adalah Rp 282 miliar.
Vaksin PMK Lokal
Sebelumnya, Nasrullah mengatakan vaksin PMK akan dipasok dari dalam negeri oleh Pusat Veteriner Farma atau Pusvetma. Namun demikian, kapasitas produksi Pusvetma terbilang kecil lantaran proyeksi produksi hingga akhir 2022 hanya mencapai 1 juta dosis.
Nasrullah mengatakan Pusvetma telah lolos uji kelayakan produksi vaksin PMK pada 28 Agustus 2022. Saat ini, lanjutnya, sudah tersedia vaksin PMK dalam bentuk curah besutan Pusvetma dan sedang dalam proses pengemasan.
"Ini produksi vaksin PMK dengan kekuatan sendiri dengan fasilitas yang ada, sehingga opsinya melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk menambah kapasitas produksi," kata Nasrullah.
Wabah PMK tidak hanya berdampak pada produksi daging dan susu namun juga pariwisata. Misalnya saja Australia yang memberikan peringatan pada warganya yang baru pulang dari Indonesia.
Australia khawatir wabah penyakit mulut dan kuku hewan ternak menyebar ke negaranya. Kekhawatiran ini muncul setelah wabah tersebut terdeteksi di Bali, salah satu destinasi wisata favorit warga Australia.
"Kami telah menjaga Australia bebas PMK selama lebih dari 130 tahun, tetapi PMK sekarang sudah di depan pintu kami dan kami semua memiliki peran untuk menjaga industri dalam negeri tetap aman,” kata Wakil Perdana Menteri New South Wales Paul Toole dalam siaran persnya, Minggu (11/7/2022).
Adapun menurut data Biro Statistik Australia, selama periode Januari-Mei 2022 sudah ada 43.450 warga negara Australia yang pulang dari Indonesia ke negara asalnya. Jumlahnya tercatat paling banyak pada Mei 2022, yakni 29.180 orang.