Empat Perusahaan Raksasa Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI
Kementerian Investasi mencatat empat perusahaan raksasa dunia masuk ke dalam ekosistem baterai dan mobil listrik. Investasi tersebut memperkuat rencana pemerintah untuk mendorong hilirisasi nikel dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai dan mobil listrik dunia.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa arah kebijakan investasi ke depan ditujukan untuk bisa mendorong sektor hilirisasi. Setidaknya ada dua konsep hilirisasi yang akan dibangun pemerintah.
Pertama yaitu hilirisasi berbasis teknologi untuk menciptakan nilai tambah. Sementara kedua adalah investasi yang didorong untuk masuk ke sektor padat karya.
"Salah satu tujuan investasi adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi sekitar 5-6 juta orang terkena PHK saat pandemi Covid-19," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/10).
Bahlil pun merinci empat perusahaan raksasa global yang telah investasi baterai di Indonesia. Empat perusahaan tersebut adalah:
1. LG Energy Solutions
Perusahaan asal Korea Selatan itu tengah membangun industri baterai terintegrasi dengan investasi senilai US$ 9,8 miliar.
2. Contemporary Amperex Technology atau CATL
Produsen baterai terbesar dunia asal Cina ini juga tengah membangun industri baterai terintegrasi senilai US$ 5,2 miliar. Dikutip dari CleanTechnica.com, CATL memproduksi 34% baterai kendaraan listrik dunia.
3. Foxconn
Pabrik perakit Apple ini akan membangun industri baterai listrik, industri kendaraan listrik, serta industri pendukung seperti charging station, R&D, dan pelatihan di Indonesia. Perusahaan asal Taiwan ini akan berinvestasi di Indonesia senilai US$ 8 miliar.
4. British Volt
Perusahaan asal Inggris ini berencana membangun industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi US$ 2 miliar.
Menurut laporan SNE Research, lembaga riset pasar asal Korea Selatan, penggunaan baterai kendaraan listrik secara global mencapai 203,4 gigawatt-hour (GWh) sepanjang semester I- 2022. Capaian ini meningkat 76,8% dibandingkan semester I tahun lalu yang sebanyak 115,1 GWh.
SNE Research juga melaporkan, perusahaan produsen baterai kendaraan listrik terbesar global pada periode ini adalah Contemporary Amperex Technology atau dikenal sebagai CATL.