Indonesia Kantongi Komitmen Investasi Rp 125,5 Triliun dari KTT G20

Nadya Zahira
17 November 2022, 19:18
Pekerja menyelesaikan pemasangan logo KTT B20 Indonesia di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). Forum dialog bisnis global KTT B20 mengangkat tema ÒAdvancing Innovative, Inclusive, and Collabotarion Growth" dan akan berlangsung 13-14 Novemb
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Pekerja menyelesaikan pemasangan logo KTT B20 Indonesia di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). Forum dialog bisnis global KTT B20 mengangkat tema ÒAdvancing Innovative, Inclusive, and Collabotarion Growth" dan akan berlangsung 13-14 November mendatang.

 Indonesia telah mengantongi komitmen investasi hingga US$ 8 miliar atau setara Rp 125 triliun sepanjang rangkaian acara G20.  Sebagian dari investasi tersebut ada yang direncanakan untuk pembangunan ibu kota negara atau IKN Nusantara.

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan nilai investasi yang telah diajukan sejumlah investor sebenarnya mencapai US$ 10 miliar. Namun investasi yang telah ditandatangani melalui nota kesepahaman baru mencapai US$ 7 hingga 8 miliar.

 "Saya tidak ingin mengumumkan yang 10 miliar ini karena belum diteken semua,” ujar Bahlil di Bali melalui keterangan video yang diterima Katadata.co.id, Kamis  (17/11).

Bahlil mengungkapkan, komitmen investasi yang sudah diterima oleh Indonesia saat ini berasal dari berbagai negara, di antaranya Korea Selatan, Cin, dan beberapa negara Eropa.

 Sebelumnya, Bahlil mengatakan selama rangkaian KTT G20 di Bali dirinya telah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara dan sejumlah perusahaan di berbagai sektor. Dia bahkan menyebut, saat itu bisa bertemu dengan 9 sampai 10 investor,

"Saya satu hari bisa temui 9-10 investor," ujarnya di sela Forum B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali (14/11).

 Sementara itu, Bahlil mengatakan, terdapat beberapa negara yang tertarik untuk melakukan investasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara, “Dari Korea ada, mereka ingin sekali. Terutama dari LG ya mereka ingin masuk (investasi) di IKN, kemudian beberapa negara seperti Eropa, Uni Emirat Arab, dan China,” ujarnya.

 Bahlil mengatakan, saat ini investasi Indonesia sudah bergerak dari sebelumnya lebih banyak ke sektor jasa menjadi ke sektor industri atau manufaktur. Menurutnya hal itu sudah tepat karena berarti Investasi sudah mengarah ke penciptaan nilai tambah sumber daya alam atau hilirisasi. 

 Selain itu, dia menuturkan bahwa sektor investasi saat ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu terbukti di mana saat pertumbuhan konsumsi turun, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,72% secara tahunan atau year-on-year . 

 Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2022 mencapai Rp307,8 triliun. Realisasi investasi tersebut tumbuh 1,9% dibandingkan dengan realisasi investasi pada kuartal II-2022 (quarter-to-quarter/qtoq) atau tumbuh 42,1% dibandingkan kuartal III 2021.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...