Beras Bulog Dijual di Toko Ritel Modern, Harga Rp 9.450 per Kg
Perum Bulog memperluas operasi pasar beras atau saat ini disebut Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar ritel modern. Langkah ini bertujuan untuk memangkas mata rantai agar masyarakat lebih mudah menjangkau beras dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi atau HET.
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency, Arief Prasetyo Adi, mengatakan produk Bulog tersebut tersedia. Beras tersebut dijual dengan harga Rp 47.250 per 5 kg.
"Hari ini kita mengecek langsung ketersediaan beras SPHP Bulog di retail modern. Produknya tersedia. Saat ini masyarakat bisa datang dan membeli langsung di sejumlah gerai modern market, " ujarnya saat melakukan pengecekan langsung ketersediaan beras Bulog di modern market Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu, (7/2/2023).
Arief menjelaskan, beras Bulog yang dijual di retail modern ini merupakan beras kualitas premium dengan kadar air 13,5 persen. Beras tersebut dijual di harga beras medium atau Rp 9.450 per kg sesuai jarga eceran tertinggi atau HET.
Dia mengatakan, penjualan beras tersebut telah diberi label dan harga. Hal itu dilakukan untuk mencegah praktik pengoplosan beras Bulog dengan lainnya. Selain itu, Arief menjamin kualitas dari beras Bulog.
"Masyarakat tidak perlu ragu, beras Bulog kalau dulu kualitasnya tidak bagus tapi sekarang saya menjamin kualitasnya bagus. Kalau kualitasnya nggak bagus kembalikan. Itu jaminan dari kita,” ungkapnya.
Dijual di Hypermart hingga Transmart
Ia menyebutkan, mayarakat bisa membeli beras ini di sejumlah gerai retail modern yang sudah bekerja sama dalam pendistribusian beras SPHP Bulog diantaranya, Hypermart, Ramayana, Indogrosir, dan Transmart. Terlaksananya pendistribusian beras Bulog melalui retail modern ini tidak terlepas dari kolaborasi dan dukungan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia.
"Berikutnya saya minta tolong Aprindo, beras Bulog untuk stabilisasi pasokan dan harga ini bisa masuk ke Alfamart dan Indomaret seluruh Indonesia, sehingga semakin mendekatkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memilih,” ujarnya.
Saat ini Bulog telah menggelontorkan sebanyak 221 ribu ton beras untuk kegiatan SPHP. Stok yang dimiliki Bulogsebanyak 370 ribu ton dan akan bertambah 200 ribu ton dalam Februari ini. Jumlah tersebut akan terus didistribusikan sampai dengan panen raya pada akhir Februari, Maret, dan April.
Sementara itu Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Aprindo dalam penjualan retail ini untuk memotong mata rantai penyaluran beras supaya betul-betul murah. “Beras ini kualitas premium, karena untuk kepentingan masyarakat agar murah dan terjangkau maka kita jualnya sesuai HET. Sudah ada label dan tulisan harganya, jadi tidak bisa dipermainkan lagi,” ungkapnya.
Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, masuknya beras Bulog untuk stabilisasi harga di retail modern menunjukan komitmen dan kontribusi retail modern dalam mendukung program pemerintah di bidang pangan. “Peran retail modern untuk dua hal, yaitu ketersediaan pangan untuk masyarakat dan kestabilan harga saat ini kita sudah saksikan bersama. Bersama pemerintah kita melakukan kolaborasi dan sinergisitas,” ujarnya.
United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi beras 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.