Bendungan Sepaku Semoi dan Intake di Ibu Kota Baru Segera Rampung
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Sumber Daya Air atau Dirjen SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air baku di ibu kota baru dan pengendalian banjir.
"Setelah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku, selanjutnya disiapkan pompa air baku secara bertahap," kata Jarot dalam keterangan resmi, Minggu (19/3).
Pompa air baku Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 300 liter per detik akan disiapkan tahun ini. Sedangkan pompa air baku intake Sungai Sepaku, pada tahap awal disiapkan empat pompa masing-masing berkapasitas 600 liter per detik.
"Yang akan dioperasikan tiga pompa dan satu pompa cadangan," ujarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai atau BWS Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sudah 86,56%. Infrastruktur ini ditargetkan dapat mulai diisi air atau impounding pada Juni.
Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku 2.500 liter per detik. Sebanyak 2.000 liter per detik untuk IKN Nusantara dan 500 liter per detik untuk Balikpapan.
Sedangkan Bendungan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter per detik.
Intake Sungai Sepaku dibangun dengan konsep Bendung Gerak atau obermeyer. Lebar bendungan 117,2 meter dan tinggi 2,3 meter.
“Kami kerjakan sejak Oktober 2021, ditarget selesai April nanti. Saat ini progres fisiknya sudah 92,23%,” kata Harya.
Pekerjaan pembangunannya meliputi tubuh bendung atau main dam, dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling atau IBM.
Kawasan IKN Baru memiliki luas 56.000 hektare, sementara wilayah pengembangan IKN Baru 256.000 hektare. Luas lahan untuk konstruksi tahap pertama ibu kota baru 6.671 hektare hingga 2024.
Selain bendungan, proyek lain yang mendukung IKN Nusantara yakni rumah susun (Rusun) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN). Rusun ini terdiri dari satu tower yang memuat 44 unit tipe 45 dengan kapasitas 176 penghuni.
Biaya konstruksi proyek tersebut Rp 9,99 miliar dan dikerjakan oleh PT Wahyu Adi Guna. Rusun ini dibangun untuk aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PUPR yang bertugas di Provinsi Kalimantan Timur.