Izin Impor Beras 2 Juta Ton Keluar, Bulog Jajaki Negara Importir

Nadya Zahira
6 April 2023, 19:44
Pekerja mengangkut beras di kompleks Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pekerja mengangkut beras di kompleks Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Perum Bulog sudah mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk melakukan impor beras sebesar 2 juta ton hingga akhir Desember 2023. Saat ini, Bulog telah melakukan komunikasi dengan sejumlah negara importir beras.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan bukan hal yang mudah untuk mencari negara importir beras. Perum Bulog tengah menjajaki kesanggupan negara importir untuk mengirim beras ke Indonesia. Negara tersebut di antaranya Myanmar, Vietnam, Thailand, Pakistan ataupun India.

"Kita sudah warning ke negara importir. Kita sudah melakukan koordinasi, mereka sanggup mengimpor berasnya dalam jumlah berapa banyak," kata dia di di Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4).

Namun, Buwas mengatakan, Perum Bulog belum melakukan proses lelang dan kontrak pada para importir. Pasalnya mereka belum mendapatkan kepastian mengenai jumlah beras yang diimpor. 

Meskipun mendapatkan alokasi 2 juta ton, Bulog belum tentu melakukan impor dengan jumlah tersebut. Menurut Buwas, Bulog masih mempertimbangkan serapan beras dari petani.

"Pemerintah ingin membeli beras impor sesuai dengan jumlah kebutuhan, tidak kekurangan maupun kelebihan. Pasalnya sampai saat ini stok CBP masih tersedia diatas 300 ribu ton, artinya masih dalam kondisi yang aman," ujarnya.

Buwas mengatakan, adanya bantuan sosial atau bansos pangan berupa beras yang telah disalurkan ke 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM membuat Bulog harus meningkatkan penyerapan berasnya hingga 100 ribu ton. Impor baru dilakukan jika penyerapan tersebut tidak sesuai target dan stol CBP rendah. 

Impor Beras Untuk Antisipasi El Nino

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan impor beras sebanyak 2 juta ton itu ditujukan untuk cadangan pangan saat El Nino menyerang. Kepala Negara menjelaskan, impor akan dilakukan secara bertahap. 

Sebagai informasi, beras impor sebanyak 2 juta ton tersebut direncanakan berasal dari India, Pakistan, Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Jokowi mengatakan impor harus dilakukan dengan cepat karena El Nino juga akan menyerang negara importir beras. 

"Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang, kita bingung mau beli beras karena barangnya enggak ada," ujar Presiden Jokowi di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4) seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi menekankan masifnya volume beras impor tersebut tidak akan mempengaruhi harga beras di pasar domestik. Pasalnya, beras impor tersebut akan digunakan sebagai CBP.

Seperti diketahui, pemerintah mengatur volume CBP harus mencapai 1,2 juta ton setiap saat. Artinya, volume beras impor yang akan datang sepanjang tahun ini lebih banyak 800.000 ton dari yang diatur pemerintah.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras di Indonesia terus naik sepanjang kuartal I 2023.

Jika dirunut ke belakang, kenaikan harga beras bahkan sudah terjadi delapan bulan berturut-turut sejak Agustus 2022, seperti terlihat pada grafik.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...