Mentan Optimistis Pasokan Beras Aman Meski Vietnam Pangkas Ekspor
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo optimistis pemangkasan ekspor beras oleh Vietnam tidak akan berdampak pada pasokan nasional. Syahrul mengatakan pasokan beras di dalam negeri dapat memenuhi konsumsi beras nasional.
Syahrul mengatakan seluruh data yang diterima pemerintah menunjukkan pasokan beras di dalam negeri aman. Data tersebut dihimpun Badan Pusat Statistik, data pertanian menggunakan satelit dengan kecerdasan buatan, dan laporan manual yang diberikan daerah.
"Semua menunjukkan hal yang sangat positif. Kami pakai data paling rendah, itu di BPS," kata Syahrul di Istana Kepresidenan, Senin (29/5).
Sebagai informasi, total beras impor Indonesia sepanjang 2022 naik 5% secara tahunan menjadi 429.207 ton. India tercatat menjadi negara asal impor dengan volume terbesar, yakni hingga 178.533 ton.
Sementara itu, Vietnam menduduki peringkat ketiga sebesar 81.828 ton atau 19,06 persen dari total beras impor. Thailand menduduki peringkat keempat atau sebanyak 80.128 ton.
Seperti diketahui, Vietnam akan memangkas ekspor berasnya pada 2030 menjadi 4 juta ton. Pada 2022, volume beras yang diekspor Vietnam mencapai 7,1 juta ton.
Langkah tersebut juga akan berdampak pada Vietnam. Menurut dokumen pemerintah Vietnam, pendapatan dari ekspor beras akan turun menjadi US$2,62 miliar per tahun pada 2030. Angka tersebut turun dari US$3,45 miliar pada 2022.
Menurut dokumen tersebut, 60% ekspor beras Vietnam akan dikirim ke pasar Asia, 22% ke Afrika, 7% ke Amerika Serikat, 4% ke Timur Tengah dan 3% ke Eropa pada 2025.
Vietnam akan fokus pada produksi beras berkualitas tinggi, harum dan beras ketan. Mereka juga akan mengurangi produksi biji-bijian berkualitas rendah hingga 15% dari total produksi pada 2025 dan menjadi 10% pada tahun 2030.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan masih ada potensi penambahan impor beras ke dalam negeri. Menurutnya, hal tersebut melihat dampak musim kering atau El Nino dari beberapa negara di Asia Tenggara.
Zulkifli mencatat El Nino telah membuat masyarakat di Malaysia bersaing dalam mendapatkan air minum. Selain itu, EL Nino dinilai menjadi sebab utama jatuhnya korban jiwa di India dan Cina.
"Kita harus siap hadapi berbagai kemungkinan. Ya kemungkinan impor beras lagi kalau diperlukan," kata Zulkifli di Istana Kepresidenan, Senin (22/5).
Zulkifli berpendapat penambahan beras impor di dalam negeri dapat dilakukan dengan kerja sama antar pemerintah atau G2G. Importasi beras akan dilakukan lebih cepat untuk menjaga stok di dalam negeri.