Pengusaha Impor Karet 100 Ribu Ton, Imbas Produksi Dalam Negeri Minim

Nadya Zahira
22 Juni 2023, 13:48
Impor
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Buruh tani memanen getah karet di perkebunan karet Desa Mandalasari, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (26/52023).

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia atau Gapkindo menyatakan produksi karet dalam negeri terus menurun sejak 2017. Imbasnya, pengusaha masih bergantung pada impor.

Executive Director Gapkindo Erwin Tunas mengatakan, rata-rata penurunan eksporkaret tiap tahunnya sebesar 10%. Hal itu diprediksi akan berlanjut pada tahun ini. 

"Waktu pertama kali tahun 2017 ekspor itu sekitar 3,3 juta ton, tahun 2022 turun menjadi sekitar 2,1 juta ton. Kemudian diprediksi tahun ini akan sulit dipertahankan bahkan akan menurun. Mungkin turunnya bisa 10% lagi atau sekitar 1,8 juta ton," ujar Erwin saat ditemui Katadata.co.id, di Jakarta Pusat, Rabu (21/6).

Dia menuturkan, pengusaha masih giat mengimpor karet karena Indonesia kerap kali tidak bisa memenuhi perjanjian kontrak ekspor dengan para pembeli. Jadi, mau tidak mau harus impor karet dari negara lain agar kebutuhan industri di dalam negeri tetap berjalan, dan perjanjian kontrak ekspor bisa diteruskan.

Adapun jumlah karet yang diimpor setiap tahunnya tercatat sebanyak 100.000 ton. 

"Kalau ternyata produksi karet dalam negeri tidak ada, jadi otomatis cari kontrak lain untuk impor,” ujar Erwin.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...