Dulu Digadang Jokowi, Pasar Tanah Abang Blok G Kini Digembok
Pasar Tanah Abang Blok G lantai 2 dan 3 kini terbengkalai bahkan ditutup atau digembok oleh pengelola. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta meresmikan tempat tersebut untuk relokasi pedagang kaki lima atau PKL pada 2013.
Manajer Unit Pasar Tanah Abang, Muhammad Yamin, mengatakan semula blok G lantai 2 dan 3 merupakan tempat relokasi PKL yang kerap memadati sepanjang jalan kawasan Tanah Abang. Langkah tersebut merupakan kebijakan Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKi Jakarta.
Namun lambat laun para pedagang justru meninggal blok G lantaran jarang didatangi pengunjung. "Pedagang Kaki Lima yang ada di blok G lantai dua dan tiga itu tidak bertahan lama karena memang lalu lintas pengunjungnya agak kurang," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (8/7).
Dia mengatakan, blok G lantai dua dan tiga kosong karena kawasan tersebut tidak mempunyai jembatan yang menghubungkan dengan Stasiun Tanah Abang. Sehingga menyulitkan pengunjung yang menggunakan transportasi umum.
"Saat ini yang terkoneksi itu skybridge (jembatan layang) dari stasiun ke blok F A dan B," kata Yamin.
Pengelola Pasar Tanah Abang tengah mengajukan pembangunan skybridge di gedung Blok G agar pengujung yang ada di gedung lain bisa meramaikan kawasan blok G.
"Sehingga seluruh kawasan yang ada di Tanah Abang ini kebagian pengunjung itu yang harapannya mendorong para pengunjung itu untuk berbelanja di dalam pasar," ujarnya.
Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun, mengatakan pengelola Blok G Pasar Tanah Abang sudah menutup akses ke lantai 2 dan 3. Penutupan dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kriminalitas.
Sudah Dikeluhkan Sejak 2022
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail menyebut penyebab utama pasar blok G Tanah Abang lantai dua dan tiga kosong lantaran Perumda Pasar Jaya tidak menindaklanjuti keluhan warga.
"Keluhan-keluhan seperti ini memang sudah seharusnya ditindak lanjuti oleh Pasar Jaya," kata Ismail saat dihubungi di Jakarta.
Ismail mengaku keluhan para pedagang tentang buruknya pengelolaan pasar Tanah Abang telah masuk ke komisi B sejak tahun 2022.
Kala itu, para pedagang mengeluhkan kerapian, kebersihan. dan dari segi keamanan yang dinilai kurang. Hal tersebut yang membuat pasar blok G Tanah Abang semakin sepi.
Seiring berjalan waktu, kondisi sepi tersebut mulai dimanfaatkan beberapa warga untuk melakukan aktivitas yang berbau kriminal seperti mengkonsumsi minuman keras hingga sabu.
"Mereka melakukan kegiatan seperti itu akibat keluhan-keluhan sebelumnya kurang cepat mendapat respons dari Pasar Jaya," jelas Ismail.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Kepolisian segera mengatasi persoalan Blok G Pasar Tanah Abang yang terbengkalai dan diduga menjadi sarang preman mengonsumsi narkoba.
"Kalau menyangkut terkait kriminalitas, kami kerja sama dengan Polres," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (7/7).
Heru mengaku sudah mendengar kabar yang beredar terkait para pemakai narkoba dan peminum minuman keras menggunakan bangunan lantai 2 dan 3 Pasar Blok G Pasar Tanah Abang yang sudah lama kosong dan terbengkalai.