Ekspor CPO Juni Meroket 55% di Tengah Penurunan Harga Dunia
Badan Pusat Statistik menyatakan ekspor CPO atau minyak sawit mentah Indonesia naik 55,51% (month-to-month/m-t-m). Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya kenaikan volume ekspor.
Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto, mengatakan nilai ekspor CPO mencapai US$ 2,31 miliar. Angka tersebut naik dibandingkan Mei 2023 yang mencapai US$ 1,49 miliar.
"Ekspor CPO naik meskipun terjadi penurunan harga hampir di semua pasar dunia," kata Atqo dalam konferensi pers BPS, Senin (17/7).
Berdasarkan data BPS, harga CPO juni 2023 turun 12,54% dibandingkan Mei 2023 atau secara bulanan. Sementara secara tahunan, harga CPO turun 45,58%. Berikut perkembangan harga CPO tiga bulan terakhir, sepertitertera dalam grafik.
Namun demikian, nilai ekspor CPO turun 18,01% jika dibandingkan Juni 2022 atau (year on year/y-o-y) sebesar US$ 2,74 miliar.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor non migas Indonesia pada Juni 2023 mencapai US$ 19,34 miliar dolar AS, di mana sektor pertanian berkontribusi US$ 0,36 miliar dolar AS. Atqo mengatakan, tujuan ekspor masih didominasi tiga negara besar, yakni Tiongkok, Amerika Serikat dan India. Sebagai contoh, ekspor nonmigas ke Tiongkok mencapai 4,58 miliar dolar AS.