Bulog Impor Beras 2 Juta Ton hingga November 2023

Andi M. Arief
11 September 2023, 17:31
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/8/2023). Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog mengimpor sebanyak 2 juta ton beras
ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/8/2023). Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog mengimpor sebanyak 2 juta ton beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) tahun 2023 dan hingga kini sudah terealisasi sebanyak 1,3 juta ton dan sisanya 700 ribu ton akan diupayakan secara bertahap hingga akhir tahun 2023.

Perum Bulog telah mengimpor beras hingga 1,6 juta ton hingga awal September 2023. Sementara 400.000 ton beras lagi saat ini tengah dalam proses pengapalan dan akan tiba di Indonesia November 2023.

“Impor sudah selesai. (Asal negaranya) rahasia, yang penting sudah selesai. Berarti kita tidak impor lagi,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9).

Pria yang akrab disapa Buwas itu menegaskan bahwa asal negara impor beras tidak jauh berbeda dengan beras impor yang sudah terlebih dahulu datang.

“Pokoknya ada lah. Itu yang sudah ada sebelumnya kan Thailand, Vietnam. Ya bisa aja dari Thailand dan Vietnam juga,” ujarnya.

Buwas menargetkan agar harga beras medium dapat dibeli konsumen senilai Rp 11.000 per kilogram (Kg). Badan Pangan Nasional atau NFA mendata rata-rata nasional harga beras medium per hari ini, Senin (11/9) mencapai Rp 12.760 per Kg.

Dia mengatakan penurunan harga beras di pasar tidak dapat berlangsung dengan cepat. Hal tersebut disebabkan pedagang pasar telah membeli stok berasnya dengan harga tinggi.

"Tidak mungking pedagang pasar jual murah berasnya, karena rugi dia nanti," kata Buwas.

Buwas menyampaikan strategi penurunan harga beras yang akan dilakukan Bulog adalah penyaluran beras bantuan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat. Beras bantuan tersebut akan terus disalurkan sebanyak 10 Kg per bulan selama September-November 2023.

Artinya, pemerintah akan mengucurkan beras bantuan ke tingkat konsumen sejumah 639.000 ton hingga akhir kuartal terakhir 2023. Selain itu, Buwas mencatat telah diinstruksikan untuk meningkatkan pasokan beras Bulog ke pedagang pasar dengan jaringan penjualan langsung.

Buwas optimistis strategi tersebut dapat menurunkan harga beras di pasar. Hal tersebut mengingat pemerintah telah memberikan bantuan beras yang sama selama kuartal kedua 2023.

"Hasilnya kemarin harga beras stabil, makanya kita bisa mempertahankan inflasi dan ada penurunan harga beras. Begitu kemarin berhenti bantuan itu, ada peningkatan harga lagi," ujarnya.

Buwas meramalkan inflasi pada akhir 2023 akan berada di rentang 3-4%. Badan Pusat Statistik mendata inflasi per Agustus 2023 mencapai 3,27% secara tahunan atau lebih tinggi dari inflasi Juli 2023 sebesar 3,08%.




Reporter: Andi M. Arief, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...