Mentan Amran Minta Tambahan Rp 5,2 T untuk Antisipasi Dampak El Nino
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta tambahan anggaran Rp 5,2 triliun untuk penyerapan akhir 2023. Penambahan tersebut penting untuk menanggulangi dampak El Nino pada tahun depan.
Dananya akan dialokasikan untuk penjaminan pengadaan beberapa persiapan musim tanam Oktober 2023 sampai Maret 2024. Persiapan yang dimaksud adalah pengadaan bibit, benih, alat dan mesin pertanian atau alsintan, dan pupuk.
"Penyedia bibit, benih, alsintan, dan pupuk ingin kepastian. Mau dibayar pada Februari atau Maret 2024 tidak apa-apa, yang penting dana ini ada," kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu (8/11).
Negosiasi dengan Kementerian Keuangan terkait penambahan anggaran tersebut cukup alot. Namun, Kementerian Keuangan telah menyetujui penambahan anggaran tersebut.
Ia mengakui seluruh tambahan anggaran tidak dapat dihabiskan sebelum tahun ini berakhir. Karena itu, Amran mengatakan akan merelokasi anggaran Kementerian Pertanian senilai Rp 1,8 triliun untuk program penanggulangan El Nino tersebut.
"Dana tambahan yang tidak terpakai akan dilanjutkan pada 2024 dengan skema reprioritas istilahnya," ujarnya.
Amran menargetkan akan meneken pengadaan kontrak pada bibit, benih, dan pupuk dalam waktu dekat. Seluruh anggaran tambahan tersebut akan difokuskan pada penanaman dua komoditas, yakni padi dan jagung.
Penanaman padi pada musim tanam yang dimulai pada akhir tahun ini menentukan realisasi impor beras 2024. Lalu, penanaman jagung pada kuartal akhir 2023 akan menentukan ketersediaan pakan bagi peternak.
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp 108,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Anggaran ini naik 7,8% dibandingkan 2023 yang mendapatkan alokasi sebesar Rp100,9 triliun.