Merajut Mimpi UMKM, dari Hobi Kini Berani Bidik Pasar Luar Negeri

Ira Guslina Sufa
9 Desember 2023, 21:37
Salah seorang pelaku UMKM tengah merajut kerajinan keranjang saat pameran BRIlianpreneur yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta Convention Center, Jumat (8/12).
Katadata / ira guslina sufa
Salah seorang pelaku UMKM tengah merajut kerajinan keranjang saat pameran BRIlianpreneur yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta Convention Center, Jumat (8/12).

Jemari Indah Hariawan bergerak lincah menuntun jarum menelusuri kain perca merah yang sudah dipotong panjang. Tangan kirinya memegang rotan dan plastik sebagai pengokoh rajutan. 

Dengan sigap perempuan asal Kampung Semawis Semarang, Jawa Tengah itu melilitkan kain ke rotan hingga berbentuk lingkaran. Mula-mula kecil, lama-lama jadi bulatan besar. Untuk menghasilkan satu keranjang lengkap dengan tutupnya membutuhkan waktu sekitar 2 jam tergantung ukuran. 

“Ini akan jadi penutup biar keranjang ini bagus dan lebih bermanfaat,” ujar Indah sambil menampilkan keranjang rajut kain putih berpola wajah boneka saat berbincang dengan Katadata di stan Ekkyta Collection Jumat (8/12).  

Selama empat hari, sejak Kamis (7/12) hingga Minggu (10/12) Indah hadir membawa Ekkyta Collection menjadi peserta UMKM Expo(rt) BRIlianpreneur 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Center. Pameran yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu diikuti 700 UMKM terkurasi.

Bagi perempuan paruh baya itu, membuat keranjang dan tas tak lagi sebatas hobi. Kegemaran merajut yang ia tekuni sejak 2010 itu berlanjut menjadi usaha. Mulanya hasil rajutan hanya dipajang di etalase, lalu memiliki toko. Kini Indah mengajak beberapa ibu di sekitar rumah untuk ikut terlibat. Bahkan Indah juga sudah beberapa kali memberi kursus pada sejumlah Lapas di Semarang.  

Tas dan keranjang rajutan yang dipajang juga ada yang merupakan hasil karya para warga binaan lapas. “Kalau ada hasil yang bagus kami bantu salurkan, ada juga yang buatan ibu-ibu. Ada lebih dari sepuluh ibu-ibu terlibat dalam pembuatan keranjang dan tas,” ujarnya. 

Datang jauh dari Semarang, Indah menyimpan asa untuk lebih berkembang. Perempuan yang telah memiliki 4 orang cucu itu berharap program BRIlianpreneur 2023 bisa membawanya memasarkan kerajinan keranjang dan tas rajutan tembus pasar luar negeri. Apalagi, sebenarnya sejak 2018 hasil karya yang ia buat bersama ibu-ibu itu sudah beberapa kali dikirim ke luar negeri oleh pihak ketiga, namun tidak menggunakan brand Ekkyta miliknya. 

Menurut Indah, kesadaran untuk bisa menembus pasar luar negeri dengan menggunakan brand miliknya sendiri menguat setelah ikut berbagai pelatihan yang digelar BRI dalam rangkaian Brilianpreneur 2023. Pada pertengahan November ia mengikuti pelatihan strategi pemasaran ekspor dalam program BRI Incubator go Global yang berlangsung di Semarang.

“Kalau sudah tahu caranya ya harapannya saya bisa memasarkan sendiri ke luar negeri,” ujar Indah. 

Pengunjung antusias berburu produk UMKM pada pameran Expo(rt) Brilianpreneur 2023 di Jakarta Convention Center, Jumat (8/12)
Pengunjung antusias berburu produk UMKM di pameran Expo(rt) Brilianpreneur 2023 di Jakarta Convention Center, Jumat (8/12) (Katadata / ira guslina sufa)

Animo Tembus Pasar Luar Negeri 

Keinginan para peserta BRIlianpreneur 2023 untuk bisa membawa produk ke luar negeri tak hanya muncul di hati Indah. Sejumlah pelaku usaha mikro dan UMKM peserta pameran lainnya juga punya mimpi menembus pasar luar negeri. 

Abdul Rojak, salah seorang tenaga konsultan yang direkrut BRI untuk memberi pendampingan kepada para peserta BRIlianpreneur bercerita hingga hari kedua pameran ia menerima lebih dari 10 pelaku UMKM yang berkonsultasi. Menurut Rojak, mayoritas peserta yang datang padanya bertanya seputar prosedur dan cara agar bisa membawa bisnis mereka menembus pasar luar negeri. 

Betty Nurbaiti dari UMKM penyedia beras organik Wellfarm asal Yogyakarta yang Katadata jumpai mengatakan sangat terbantu dengan adanya pojok konsultasi yang disediakan BRI. Apalagi menurut dia, salah satu misi mereka  ikut BRIlianpreneur adalah bisa mulai memasarkan produk mereka ke luar negeri. 

“Semoga di sini ada informasi yang memadai soal ekspor karena memang sesuai milestone, kami ingin pada 2024 ini sudah mulai merambah pasar global,” ujar Betty. 

Ia  berharap selama pameran berlangsung beras organik hasil olahan dari petani binaan bisa dilirik mitra bisnis dari berbagai negara sehingga bisa mewujudkan mimpi Wellfarm menembus pasar internasional. Menurut Betty ajang pameran seperti yang digelar BRI seharusnya bisa memberi kesempatan pelaku UMKM untuk memperluas jejaring. 

BRI Buka Peluang Go Global Bagi UMKM Melalui Pameran EXPO(RT) Brilianpreneur
BRI Buka Peluang Go Global Bagi UMKM Melalui Pameran EXPO(RT) Brilianpreneur (BRI)

 

Dukung UMKM Go Global 

Selama gelaran BRIlianpreneur, BRI memang menyediakan pojok konsultasi. Hal itu merupakan bagian dari komitmen BRI untuk membantu para pelaku usaha ultra mikro dan UMKM bisa naik kelas. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRIlianpreneur hadir sebagai sarana business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri. 

“Yang penting bukan hanya transaksi yang di tempat ini, tapi dari hasil business matching, yaitu mempertemukan pelaku UMKM dengan buyer dari luar negeri, baik secara offline maupun online,” ujar Sunarso pada Kamis (7/12) di JCC. 

Sunarso mengatakan selama pameran BRI menargetkan adanya kontrak hingga US$80 juta atau setara Rp 1 triliun antara para pelaku UMKM lokal dengan mitra dari berbagai negara. Nilai ini lebih tinggi dari capaian kontrak ekspor yang terjadi pada Brilianpreneur 2022 yaitu di angka US$72,1 juta. 

Pada 2023 ini, Sunarso optimistis BRI bisa memberi kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk tumbuh lebih cepat dalam membangun jejaring bisnis ke luar negeri. Hal itu sejalan dengan tema BRILianpreneur tahun ini yaitu merakit koneksi global atau Crafting Global Connection. 

Nilai kontrak UMKM selama pameran BRIlianpreneur dalam kurun lima tahun
Nilai kontrak UMKM selama pameran BRIlianpreneur dalam kurun lima tahun (BRI)

 

Dalam upaya membangun jejaring dan saling terkoneksi itu pula peserta pameran kali ini juga menghadirkan 122 UMKM alumni BRIlianpreneur tahun sebelumnya serta 153 UMKM Local Heroes yang telah menjadi market leader. Adapun total 700 lebih peserta berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan mengusung lima tema yaitu Home Decor & Craft, Food & Beverage, Accessories & Beauty, dan Fashion dan Wastra, serta Healthcare and Wellnes.

Selain mengejar nilai keekonomian, Sunarso mengatakan event kali ini merupakan perwujudan komitmen BRI mendorong peningkatan nilai sosial bagi masyarakat. Ia menyebut BRI ingin terus menjadi bagian dari upaya mendorong kemajuan, peningkatan kapabilitas serta kualitas UMKM di Indonesia.

Ia berharap pameran yang digelar bisa menjadi ajang untuk menumbuhkan kepercayaan diri UMKM untuk memperluas jangkauan pasar hingga ke luar negeri. Selain itu pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan teknologi dengan mengoptimalkan e-commerce sebagai salah satu saluran pemasaran produk.

“Melalui UMKM Expo(rt) BRIlianpreneur 2023, kami berharap dapat memberikan dampak positif dan perluasan pada kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia,” jelas Sunarso.

Tak hanya lewat pameran, dukungan BRI untuk UMKM menurut Suharso juga dilakukan dengan memberikan kemudahan pembiayaan kepada UMKM. Hingga kuartal III 2023 penyaluran kredit UMKM tercatat tumbuh sebesar 11,01% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.038 triliun. Jumlah ini menempati porsi 83,06 persen dari total kredit BRI yang sebesar Rp 1.250 triliun.

Upaya BRI mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Saat membuka secara resmi perhelatan MKM Expo(rt) BRIlianpreneur Jokowi meminta para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menguasai pasar lokal tanpa melupakan pasar global. Presiden berharap program yang digelar BRI bisa menjadi pemantik untuk mendorong semangat UMKM lokal untuk memiliki daya saing global.

"UMKM harus terus naik kelas, harus go digital, harus go international, dan menguasai pasar lokal yang kita miliki, karena pasar kita besar sekali, tetapi juga tidak melupakan yang namanya pasar ekspor dan pasar global," kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan saat ini UMKM lokal harus terus bisa bersaing di pasar global. Menurut Jokowi saat ini baru sekitar 15,7 persen dari UMKM Indonesia yang masuk ke pasar ekspor, lebih rendah dari Singapura yang berada di angka 41 persen dan Thailand di angka 29 persen.

Jokowi mengingatkan agar para pelaku UMKM jeli untuk terus memperhatikan permintaan dan tren pasar. Dengan demikian, diharapkan produk UMKM bisa memenuhi selera pasar dan bersaing di pasar luar negeri.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...