Daftar 20 Kawasan Ekonomi Khusus RI, Sukses Tarik Investasi Rp 167 T

Mela Syaharani
14 Desember 2023, 17:05
kawasan ekonomi khusus, kek, daftar kek di Indonesia
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Pengunjung melihat maket Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Cigombong, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023).

Pemerintah mengembangkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menyebut KEK bisa menjadi destinasi dari investasi besar dunia.

“Dengan menguatnya kebijakan yang berlaku di KEK diharapkan dapat meningkatkan kualitas iklim investasi dan mendorong semakin banyaknya investor yang masuk ke KEK Indonesia, terutama penanaman modal asing,” kata Susiwijono pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK di Sheraton Belitung Resort yang berlokasi di KEK Tanjung Kelayang, Selasa (12/12).

Berdasarkan data pemerintah, kedua puluh KEK yang beroperasi berhasil mencatatkan kesuksesan dan memberikan kontribusi dengan capaian investasi secara kumulatif hingga triwulan ke-IV 2023 sebesar Rp 167,2 triliun dan mampu membuka 13.038 lapangan kerja baru.

Dalam pengembangannya, KEK tetap mampu menopang perekonomian Indonesia, ditunjukkan dengan berbagai pencapaian positif KEK mulai dari penerapan hilirisasi, realisasi investasi, hingga penambahan jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan.

Adapun daftar 20 KEK yang ada di Indonesia saat ini yaitu:

1. KEK Sei Mangkei

KEK Sei Mangkei berlokasi di Sumatera Utara dengan luas lahan mencapai 2002,7 hektare (Ha). KEK ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada 27 Februari 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia yang telah diresmikan beroperasi oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015.

KEK Sei Mangkei ini diproyeksikan dapat menarik total investasi sebesar Rp 129 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 83.304 orang pada tahun 2031.

dalam kawasan ini, kegiatan utama yang dilakukan industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik. KEK Sei Mangkei difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.

KEK Sei Mangkei terbuka akan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi. KEK Sei Mangkei didukung dengan infrastruktur di dalam dan luar kawasan.

2. KEK Tanjung Kelayang

KEK Tanjung Kelayang berlokasi di Pulau Belitung. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 14 Maret 2019.

KEK ini memiliki wilayah seluas 324,4 Ha dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. KEK ini diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp 10,3 triliun dan proyeksi tenaga kerja sebanyak 5.000 orang pada 2036.

KEK Pariwisata ini memiliki keunggulan geostrategis, yaitu terletak antara Indonesia dan negara ASEAN yang merupakan target captive market. Kawasan ini masuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang memiliki objek wisata bahari dengan pantai berpasir putih dan panorama yang eksotis.

3. KEK Tanjung Lesung

Kawasan ini berada di Pandeglang, Banten. KEK Tanjung Lesung adalah KEK Pariwisata pertama dan telah diresmikan beroperasi pada Februari 2015.

KEK ini dapat ditempuh 2-3 jam dari Jakarta, sebab lokasinya hanya berjarak 170 km dari Ibu Kota. Area KEK Tanjung Lesung memiliki luas 1.500 Ha dengan potensi pariwisata yang beragam. Mulai dari keindahan alam pantai, keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya yang eksotis.

Tidak hanya itu, kawasan ini juga dekat atraksi wisata Banten lainnya seperti Kawasan Tua Banten, Budaya Badui dan Debus, Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau serta wisata kepulauan.

KEK Tanjung lesung diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 92,4 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 tenaga kerja hingga 2025.

4. KEK Mandalika

Nama Mandalika sudah tidak asing terdengar oleh masyarakat Indonesia. Wilayah yang masuk dalam Pulau Lombok ini juga memiliki KEK. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014, KEK Mandalika akhirnya diperuntukkan menjadi kawasan Pariwisata.

KEK ini memiliki luas area sebesar 1.035,67 Ha dan menghadap Samudera Hindia. Keberadaan KEK ini diharapkan dapat mengakselerasi sektor pariwisata potensial di Nusa Tenggara Barat.

Keberadaan KEK ini pada awalnya diusulkan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero). KEK Mandalika memiliki konsep pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat.

Hotel di Mandalika mulai penuh untuk MotoGP
Hotel di Mandalika mulai penuh untuk MotoGP (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.)

5. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan

Berada di Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2014. Kawasan ini kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit, kayu dan energi didukung dengan posisi geostrategis yaitu terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).

ALKI II merupakan lintasan laut perdagangan internasional yang menghubungkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan, dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli, dan Balikpapan-Mamuju.

KEK MBTK ini diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 34,4 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 55.700 tenaga kerja hingga 2025.

6. KEK Palu

Terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, KEK Palu merupakan kawasan pertama yang didesain oleh pemerintah sebagai pusat logistik terpadu dan industri pengolahan pertambangan di koridor ekonomi Sulawesi.

KEK Palu yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2014 akan mendukung Indonesia yang merupakan produsen nikel, kakao dan rumput laut yang unggul di dunia.

Berdasarkan potensi dan keunggulan geostrategis yang dimiliki, KEK Palu memiliki beberapa bisnis utama, yaitu nikel, bijih besi, kakao, rumput laut serta rotan. Namun KEK Palu juga memberikan peluang bagi pengembangan aneka industri lainnya sebagai bisnis pendukung, yaitu industri pengolahan karet, kelapa, manufaktur dan logistik

Secara geografis, KEK Palu yang terintegrasi dengan Pelabuhan Pantoloan dan dilalui jalur strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia 2 memiliki potensi strategis sebagai hub antara kawasan barat dan timur Indonesia.

Teluk Palu yang dalam dan lebar memampukan kawasan ini untuk menjadi jalur perdagangan nasional dan internasional, antara lain menghubungkan kota-kota di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua serta negara-negara ASEAN.

Terbentuknya KEK Palu juga diharapkan akan mendorong hilirisasi industri logam dan meningkatkan nilai tambah dari komoditas agro unggulan di Pulau Sulawesi seperti kakao, rumput laut, dan rotan.

KEK Palu diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 92,4 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 97.500 tenaga kerja hingga 2025.

7. KEK Bitung

KEK Bitung berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014. Dengan total area seluas 534 Ha, KEK Bitung berbasis pada keunggulan komoditas daerah Provinsi Sulawesi Utara.

Sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia, KEK Bitung fokus pada industri pengolahan perikanan untuk menghasilkan komoditi ekspor berkualitas internasional. Selain perikanan, KEK Bitung juga fokus pada industri kelapa serta produk turunannya yang memiliki pasar yang sangat luas dan diminati baik dalam skala nasional maupun internasional.

Berdasarkan potensi wilayah dan keunggulan geostrategis, KEK Bitung diharapkan mendorong hilirisasi dan mendongkrak daya saing sektor perikanan, agro, farmasi dan diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 32,89 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 34.710 tenaga kerja hingga 2025.

8. KEK Morotai

Kawasan ini terletak di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014. KEK ini memiliki luas area 1.101,76 Ha.

KEK Morotai memiliki keunggulan geostrategis yaitu merupakan pulau terluar di sisi timur laut Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur. KEK Morotai diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp 30,44 triliun dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 30.000 tenaga kerja hingga 2025.

Dilintasi oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia III yang juga merupakan jalur migrasi ikan tuna, KEK Morotai merupakan sumber bahan baku bagi industri pengolahan perikanan. Dengan potensi yang dimiliki, KEK Morotai akan menjadi pusat industri perikanan didukung dengan logistik yang akan menjadikan Pulau Morotai hub internasional di kawasan timur Indonesia.

Selain industri, pada kawasan ini juga memiliki potensi pariwisata. Dilihat dari lokasinya, KEK Morotai diharapkan dapat menjadi destinasi wisata internasional.

9. KEK Sorong

KEK sorong merupakan kawasan ekonomi pertama di Papua. Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016.

Penetapan KEK Sorong diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Indonesia yang turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...