Fakta di Balik Tesla dan Nikel yang Diributkan Gibran dan Tom Lembong

Agustiyanti
22 Januari 2024, 16:56
tesla, nikel, tom lembong
ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/WSJ/sad.
Arnd Wiegmann/File Photo ARSIP FOTO: Logo produsen mobil Tesla terlihat di kantor cabang di Bern, Swiss, Rabu (28/10/2020).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menuduh Co-Captain Tim Nasional Pemenangan atau Timnas AMIN, Thomas Lembong alias Tom Lembong membuat kebohongan publik. Tuduhan Gibran terkait dengan pernyataan Tom bahwa pabrikan asal AS, Tesla tak menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik. 

"Tesla enggak pakai nikel itu kebohongan publik. tesla itu pakai nikel dan Indonesia punya cadangan nikel terbesar, itu kekuatan kita," ujar Gibran dalam debat cawapres,  Senin (22/1). 

Sebelum membuat pernyataan tersebut, Gibran bertanya kepada Muhaimin Iskandar, apakah paslon nomor urut 1 anti nikel lantaran tim suksesnya, yakni Tom Lembong sering menggaungkan LFP? Namun, Muhaimin justru membahas soal etika ketika menjawab pertanyaan Gibran. 

Gibran yang mendengar jawaban Muhaimin menyindir bahwa LFP atau lithium ferro phosphate justru sering digaungkan oleh Tom Lembong yang merupakan tim sukses paslon nomor urut 1. Ia mempertanyakan sikap Tom Lembong yang lebih sering menggaungkan LFP yang justru merupakan produk Cina.

"Ini yang sering ngomong LFP tapi cawapresnya tidak tahu LFP itu kan aneh," ujarnya. 

Benarkah Tom Lembong berbohong soal Tesla seperti tuduhan Gibran?

Tom Lembong dalam diskusi di CNBC Indonesia TV menjelaskan bahwa Tesla yang tak menggunakan nikel FLP sebagaimana dia maksud adalah produk dari pabrikan mereka di Cina. Hal ini, menurut Lembong, sudah dijelaskan dalam penjelaskan di podcast Youtube yang dipermasalahkan Gibran. 

Mengutip publikasi S&P Global, Tesla dalam laporan kinerja kuartal pertama 2022 telah menyampaikan bahwa hampir setengah dari kendaraan yang diproduksi mereka menggunakan  baterai lithium iron phosphate, atau LFP, bebas nikel dan kobalt.

Perusahaan ini menggunakan baterai LFP di sebagian besar produk kendaraan standarnya. Mereka juga menjelaskan  bahwa Model 3 Tesla dengan paket baterai LFP masih dapat mencapai jangkauan 267 mil, karena kemampuan yang hemat energi.

“Diversifikasi bahan kimia baterai sangat penting untuk pertumbuhan kapasitas jangka panjang, untuk lebih mengoptimalkan produk kami untuk berbagai kasus penggunaannya dan memperluas basis pemasok kami,” kata Tesla, sebagaimana dikutip dari publikasi S&P Global. 

Tesla juga mengumumkan pada Oktober 2021 bahwa mereka akan beralih ke LFP untuk semua kendaraan standarnya secara global. Popularitas baterai LFP semakin meningkat, dengan terobosan teknologi terkini yang meningkatkan jangkauan berkendara baterai tanpa mengurangi keunggulan harga dan keamanan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...