Kena Pajak Karbon, Ekspor Aluminium Cina ke Uni Eropa Anjlok 30%

Happy Fajrian
25 Februari 2024, 12:16
aluminium, tarif karbon, pajak karbon, uni eropa, cina
HK Metals Utama Tbk
Ilustrasi pabrik aluminium.
Button AI Summarize

Kebijakan pajak karbon Uni Eropa dalam bentuk Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM), telah menyebabkan penurunan signifikan ekspor aluminium Cina ke negara-negara di kawasan tersebut. Asosiasi Industri Logam Nonferrous Cina melaporkan penurunan volume hingga 30%.

CBAM menetapkan biaya emisi karbon terhadap barang impor ke Uni Eropa, dan mendorong praktik industri yang lebih bersih di seluruh dunia, tidak hanya untuk manufaktur aluminium Cina.

Di tengah perubahan pola perdagangan aluminium, industri aluminium Cina terus menghadapi tantangan dan penyesuaian, meskipun permintaan kuat dari sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Penerapan bertahap CBAM juga bertepatan dengan pengurangan tunjangan gratis yang dialokasikan berdasarkan Sistem Perdagangan Emisi UE, sehingga membantu transisi menuju dekarbonisasi dalam industri UE.

Fase pertama CBAM diluncurkan pada Oktober 2023. Namun, tarif terkait emisi karbondioksida baru akan berlaku pada 2026. Meskipun demikian, pihak yang mengimpor komoditas ke UE harus melaporkan semua emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produksi produk.

Cina saat ini mengekspor komoditas seperti baja dan aluminium ke Jerman, Prancis, dan Italia. Menurut laporan ini, impor produk aluminium dari Cina ke UE yang dipantau berdasarkan CBAM mencapai 689.000 ton pada 2023, turun 30% dari tahun sebelumnya.

Asosiasi Industri Logam Nonferrous Cina menunjukkan bahwa produk yang dimaksud mencakup struktur aluminium dan pelat, lembaran, dan strip aluminium, dan menyumbang sekitar 9% dari total ekspor produk tersebut di Tiongkok.

Laporan tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa total nilai perdagangan untuk produk-produk tersebut turun sebesar 26% menjadi sekitar US$ 3,16 miliar.

Manufaktur Aluminium dan Segitiga Rusia, Cina, dan India

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Rusia dan Cina menjadi semakin bergantung satu sama lain dalam hal aluminium. Menurut laporan Reuters, impor aluminium mentah Cina pada tahun 2023 meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, ke level tertinggi kedua sejak awal abad ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...