Lonjakan Harga Beras Saat Ini Pernah Terjadi Jelang Pemilu 2014

Andi M. Arief
5 Maret 2024, 14:56
beras, harga beras, pemilu 2024, bapanas
Katadata/Hufaz
Diskusi sesi Tasting the Future: Driving Sustainable Food Security IDE Katadata 2024 di Jakarta, Selasa (5/3). Vice Chancellor Insan Cita Indonesia University Lely Pelitasari Soebekty dalam sesi tersebut menyebut, tingginya harga beras pada awal tahun ini sebenarnya pernah terjadi jelang Pemilu 2014..
Button AI Summarize

Harga beras terus menanjak pada awal tahun ini, melanjutkan lonjakan harga yang terjadi pada tahun lalu. Vice Chancellor Insan Cita Indonesia University Lely Pelitasari Soebekty mengatakan tingginya harga beras pada awal tahun ini sebenarnya pernah terjadi jelang Pemilu 2014.

"Apa yang terjadi pada harga beras pada awal tahun  ini, sebenarnya pernah terjadi pada awal 2014, saat itu menjelang Pemilu periode terakhir Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar Lely saat berbicara di IDE 2024 sesi Tasting the Future: Driving Sustainable Food Security di Jakarta, Selasa (5/3). 

Lely mengaku memahami kondisi saat itu karena tengah menjabat sebagai Kepala Divisi Penyalur Bulog pada periode tersebut. Menurut dia, kondisi stok beras saat itu juga dalam kondisi defisit. 

Berdasarkan data yang dihimpun Katadata.co.id, tren harga beras memang meningkat sejak Agustus 2013 hingga Februari 2014. Rata-rata harga beras medium naik dari Rp 7.524 per kg menjadi Rp 8.129 per kg. 

Stok beras yang tipis pada awal tahun, menurut dia, adalah hal normal. Pengadaan di Bulog masih rendah karena dinmulai pada Februari. Penyaluran program beras miskin atau raskin juga bari dilakukan pada tengah bulan. 

"Tapi karena ketika itu akan ada Survei Sosial Ekonomi Nasional, yang dilakukan adalah menggelontorkan raskin (beras miskin) lebih dulu sehingga dua bulan awal itu pasar tidak goyang karena masyarakat penerimaa manfaat tidak ke pasar," kata dia. 

Ia menilai, ada dua hal yang menyebabkan keributan pada masalah beras saat ini, yakni apakah kebijakan terintegrasi dengan baik atau tidak dan bagaimana dengan tata kelolanya. "Kenapa ribut? Karena mungkin disalurkan dengan cara yang dianggap kurang patut. Dulu tidak perlu pemimpin nasional turun, sudah selesai di lapangan," ujarnya. 

Ia pun menilai pemerintah perlu mereview persoalan kebijakan beras maupun komoditas lainnya scara utuh. Dengan demikian, masalah serupa tak kembali terjadi. 

Bapanas: Kondisi Beras Saat Ini Lebih Baik

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi meyakinkan kondisi keamanan pangan tahun ini lebih baik dari 2014. Tahun 2024 dan 2014 memiliki kesamaan, yakni tahun politik perpindahan rezim pemerintahan.

Arief mengakui produksi beras lebih rendah dari konsumsi nasional sejak Juli 2023 hingga Februari 2024. Meski demikian, ketersediaan beras di pasar masih cukup dan Nilai Tukar Petani konsisten berada di atas 100%.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...