Harga Tepung Terigu Naik di Tengah Keluhan Sulitnya Impor Bahan Baku

Agustiyanti
17 April 2024, 16:51
terigu, harga tepung terigu
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/Spt.
Pekerja membuat misua di pabrik mi Marga Mulja di Pesapen Selatan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024). Produksi mi tradisional Tiongkok di pabrik yang beroperasi sejak tahun 1948 itu memiliki 25 pekerja dengan rata-rata per hari menghabiskan sekitar 600 kilogram tepung terigu dalam produksinya yang dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga tepung terigu kemasan naik 2% atau Rp 260 dalam sepekan menjadi Rp 13.490 per kg pada Rabu (17/4). Kenaikan harga komoditas pangan tersebut terjadi di tengah keluhan pengusaha terkait sulitnya mengimpor bahan baku terigu Premiks Fortikan akibat Permendag No 36 Tahun 2023. 

Mengutip panel harga pangan Badan Pangan Nasional pada Rabu (17/4), harga tepung terigu paling mahal tercatat berada di Kabupaten Intan Jaya Papua mencapai Rp 60 ribu per kg. Sebagian wilayah Papua lainnya juga mencatatkan harga tepung terigu di atas Rp 30 ribu per kg. 

Harga tepung terigu paling murah berada di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dan kota Yogyakarta masing-masing Rp 11.000 per kg. 

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia atau Aptindo mengeluhkan sulitnya mengimpor bahan  baku tepung terigu, premiks Fortikan akibat pemberlakuan Permendag No. 36 Tahun 2023. Ketua Umum Aptindo Franciscus Welirang menyebut, kondisi tersebut membuat produksi tepung terigu di dalam negeri terancam terhenti pada akhir paruh pertama 2024.

Premiks Fortikan adalah bahan yang memberikan zat gizi mikro pada tepung terigu. Bahan baku tersebut harus digunakan industri karena pemerintah mewajibkan tepung terigu di dalam negeri memiliki zat gizi mikro sejak 2000. 

"Jika belum ada solusi pengadaan Premiks Fortifikan sampai dengan bulan April ini, hampir bisa dipastikan pasokan tepung terigu nasional akan berkurang lebih dari 50%," kata Franciscus dalam keterangan resmi, Rabu (17/4).

Menurutnya, pemenuhan Premiks Fortikan saat ini masih 100% bergantung pada impor. Ia mencatat kebutuhan Premiks Fortikan mencapai 1.800 ton per tahun yang sesuai dengan volume produksi tepung terigu nasional yang mencapai 6,8 juta ton per tahun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...