Jokowi Dorong Akuisisi Pabrik Gula dan Etanol, Pertamina: Masih Kajian

Mela Syaharani
11 Juni 2024, 11:17
Gedung Pertamina, Jakarta.
Pertamina KATADATA|Donang Wahyu
Gedung Pertamina, Jakarta.

Ringkasan

  • Kantor Staf Presiden (KSP) menghormati keputusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju guna memberikan keterangan dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU), kendati Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, mempertanyakan relevansi pemanggilan tersebut dengan penyaluran bantuan sosial selama kampanye pemilu.
  • Ngabalin berpendapat bahwa pembahasan mengenai bantuan sosial (bansos) tidak relevan dengan persidangan sengketa pemilu di MK, menyatakan bahwa materi tersebut merupakan urusan yang berbeda dan tidak seharusnya dibahas dalam konteks pemilu.
  • MK akan memanggil empat menteri termasuk Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Sosial pada Jumat, 5 April 2024, serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu untuk memberikan keterangan, sebuah langkah yang dinyatakan bukan merupakan akomodasi permohonan dari tim hukum pasangan calon presiden.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina (Persero) masih melakukan kajian terhadap proses akuisisi pabrik gula dan etanol di Brasil. Langkah ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk memperluas bisnis perusahaan.  

“Saat ini masih dalam tahap kajian secara komprehensif untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (11/6).

Perusahaan, Fadjar mengatakan, akan menjalankan amanah pemerintah dalam hal menjaga ketahanan energi nasional. "Khususnya di era transisi energi untuk mencari sumber energi baru terbarukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Pertamina untuk melakukan ekspansi ke bisnis masa depan yang berorientasi pada praktik ekonomi berkelanjutan. 

Pernyataan Jokowi sekaligus menegaskan arahan yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada Pertamina untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan gula dan etanol asal Brasil.

"Saya kira Pertamina perlu ekspansi keluar. Itu adalah hal biasa untuk keuntungan perusahaan dan juga untuk melihat bisnis dan ekonomi masa depan," kata Jokowi dalam acara Hari Ulang Tahun ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kemarin.

Ia meyakini Pertamina sudah melakukan perhitungan dan kajian ekspansi bisnis untuk mendatangkan kemanfaatan secara optimal kepada negara. "Saya kira proses yang dilakukan oleh Pertamina sekarang itu menuju ke sana. Saya yakin semuanya sudah dikalkulasi," ujar Jokowi.

Kabar mengenai rencana Pertamina untuk mengakuisisi pabrik gula dan etanol asal Brazil pertama kali disuarakan oleh Luhut pada acara yang sama. Dia mengatakan Pertamina kini masih masih melakukan uji tuntas atau due diligence dengan mempelajari data perusahaan tersebut. 

Luhut tak mengatakan secara jelas identitas perusahan gula dan etanol Brasil yang akan diakuisisi oleh Pertamina. Ia hanya mengatakan lewat akuisisi yang dilakukan oleh Pertamina akan meningkatkan kualitas bensin domestik secara bertahap melalui campuran bioetanol.

Apabila rencana itu terwujud, Pertamina mampu menurunkan kadar sulfur dalam bahan bakar menjadi 50 parts per million (ppm) hingga 60 ppm dari kondisi saat ini di level 500 ppm. Penurunan tersebut dapat terwujud dalam jangka waktu tiga tahun. "Sehingga nanti Pertamina memiliki sumber energi dan sumber gula dari Brasil yang akan membuat ketahanan energi kita bagus," ujar Luhut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...