Bahlil: Investasi Starlink di RI Hanya Rp 30 M, Tenaga Kerja 3 Orang

Andi M. Arief
11 Juni 2024, 15:41
starlink, elon musk, investasi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia menyebut, investasi Starlink di Indonesia hanya mencapai Rp 30 miliar.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Orang terkaya dunia Elon Musk akhirnya berinvestasi di Indonesia melalui bisnis telekomunikasinya, PT Starlink Services Indonesia. Namun demikian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut, nilai investasi  Starlink di Indonesia hanya mencapai Rp 30 miliar dengan total tenaga kerja terdaftar hanya tiga orang.

Bahlil mengakui tidak mengetahui teknis investasi tersebut di dalam negeri. Namun, menurut dia,  investasi yang dilakukan Starlink sah secara hukum lantaran telah terdaftar di Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau OS

"Saya tidak bisa memberikan penjelasan tambahan karena saya takut memberikan penjelasan tambahan yang kemudian melahirkan multi interpretasi," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Selasa (11/6).

Bahlil menekankan andilnya dalam investasi di dalam negeri hanya sebatas penerbitan Nomor Induk Berusaha dan izin dasar berusaha. Sementara itu, notifikasi investasi dan teknis investasi dijalankan oleh kementerian teknis.

Oleh karena itu, Bahlil menduga urusan investasi Starlink sejauh ini ditangani oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Mungkin ada hubungannya dengan Kemenkominfo karena kementerian itu terkait dengan pengoperasian satelit," ujarnya.

Di sisi lain, Bahlil menilai kepentingan nasional merupakan bagian terpenting dalam mendatangkan investasi ke dalam negeri. Meski demikia, menurut dia,  kolaborasi investasi dapat dilakukan di dalam negeri selama tidak melanggar aturan.

Starlink diresmikan di Bali pada 19 Mei 2024. Masyarakat umum bisa memesan langsung perangkat dan layanan internet Starlink. Warganet bercerita, kecepatan internet Starlink bisa mencapai 360 Mbps atau megabit per detik dengan rata-rata 250 Mbps.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan semua pelaku usaha baik dalam atau luar negeri seperti Starlink dapat berkompetisi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Luhut menekankan pelaku usaha harus siap menghadapi kompetisi jika berani berbisnis pada industri jasa penyedia internet. Sebab, perkembangan teknologi saat ini terjadi begitu cepat.

“Jadi dalam bidang teknologi ini, cepat return-nya, cepat juga harus (melakukan) perbaikan-perbaikan atau upgrade teknologinya,” ia menambahkan. “Ya kalau kamu nggak bisa berkompetisi, ya salah kamu.”

Ia menegaskan kehadiran Starlink di Indonesia dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang sama untuk semua masyarakat, termasuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T). “Yang paling diuntungkan siapa sih? Masyarakat kan,” ujar dia.

Luhut menilai, Starlink akan membuat layanan kesehatan dan pendidikan menjadi lebih baik karena akanwilayah blank spot atau yang belum terjangkau internet alias daerah 3T akan berkurang.

“Kalau semakin kurang (blank spot), komunikasi bisa lebih bagus lagi ke daerah-daerah terpencil, untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan,” ujar dia.



Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...