Proyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak Masuk Tahap Pembebasan Lahan

Proyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Distrik Arguni, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, memasuki tahap pembebasan lahan. PT Pupuk Indonesia (Persero) sedang melakukan proses perizinan untuk melakukan hal tersebut. 

"Kami berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi," kata Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia Jamsaton Nababan di Jakarta, Kamis (4/7).

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama proyek strategis nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak pada 23 November 2023. "Sudah 40 tahun kita hanya memiliki lima industri pupuk. Semuanya berada di kawasan barat Indonesia. Yang kawasan timur belum ada sama sekali," ucapnya kala itu. 

Fakfak menjadi lokasi pembangunan pabrik pupuk karena dekat dengan sumber gas bumi dan sejalan dengan rencana pembangunan lumbung pangan di Papua. "Ini sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kami harapkan Tanah Papua semakin makmur dan sejahtera," kata Jokowi.  

Dengan nilai investasi sebesar Rp 30 triliun, pabrik pupuk Fakfak harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Papua Barat. Kawasan industri pupuk di lahan seluas 2.000 hektare ini ditargetkan selesai pada tahun 2028. Kapasitas produksi amonianya mencapai 2.500 metrik ton per hari (MTPD) dan urea sebesar 3.500 MTPD.