Jokowi Bidik Pembangunan Industri Baterai Mobil Listrik di KIT Batang

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Juli 2024, 19:17
jokowi, kawasan industri batang, baterai
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (keempat kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan (kedua kiri), Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi (kiri), Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kanan),
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada Jumat (29/7). Kawasan tersebut kini dihuni oleh 18 penyewa atau tenant dengan total investasi yang masuk senilai Rp 14 triliun.

Dalam sambutannya, Jokowi membidik pabrik katoda dapat mulai dibangun di KIT Batang pada September tahun ini. Katoda merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Sehingga KIT Batang akan menjadi sebuah kawasan industri yang betul-betul efisien dan dilirik oleh para investor untuk membuka lapangan pekerjaan," kata Jokowi.

Selain pabrik katoda, Jokowi juga menargetkan pembangunan industri anoda pada Agustus. Anoda merupakan materai yang terbuat dari hasil hilirisasi konsentrat tembaga. Barang tersebut kerap digunakan sebagai bahan baku produksi baterai alkaline dan kabel penghantar listrik.

Jokowi juga mengatakan sejumlah pabrikan sudah akan beroperasi di KIT Batang. Di antaranya produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass yang bakal berpoduksi pada September mendatang.

Selain itu juga ada pabrik pipa asal Belanda PT Wavin yang akan segera berproduksi. Saat ini, pabrik tersebut tengah dibangun di atas lahan seluas 20 hektar. Keberadaan pabrik itu diproyeksikan bakal mencukupi kebutuhan pipa dalam negeri serta pasar ekspor hingga ke negara-negara Asia Pasifik.

Setelah menyampaikan sambutan peresmian aktivitas KIT Batang, Jokowi juga melakukan pelepasan perdana 16 ribu pasang sepatu yang dipusatkan di PT Yih Quan Footwear Indonesia. PT Yih Quan Footwear Indonesia merupakan produsen sepatu berkualitas untuk olahraga, kasual, formal hingga sepatu safety.

"Inilah kekuatan kita, dan saya senang. Saat itu saya putuskan untuk dibangun kawasan industri terpadu di Batang seluas 400 hektare (ha) yang pertama," ujar Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan komitmen pembangunan pabrik katoda telah diteken oleh LG Energy Solution (LG) dengan investasi senilai US$ 9,8 miliar atau sekira Rp 142 triliun.

Bahlil mengatakan, pembangunan pabrik katoda LG akan dimulai pada September tahun ini. "Studi kelayakannya sudah selesai di Agustus, dan untuk pabrik katodanya akan dibangun di KIT Batang," kata Bahlil.

Bahlil menjelaskan, pembangunan pabrik katoda milik LG di KIT Batang bakal menggenapi proyek hilirisasi bijih nikel domestik. Dia mengatakan saat ini sudah ada fasilitas peleburan dan pengolahan (smelter) bijih nikel menjadi prekursor baterai listrik di Maluku Utara.

Bahlil melanjutkan saat ini Indonesia juga telah memiliki pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan hasil kerja sama LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Group.

Pabrik yang diberi nama ‘Proyek Omega’ itu memiliki kapasitas produksi produksi fase pertama sebesar 10 giga watt hour (GwH) dengan menghasilkan lebih dari 160.000 unit baterai mobil listrik.

"Jadi untuk prekursor smelternya ada di Maluku Utara, katoda ada di Batang, dan kemudian sel baterainya ada di Karawang," ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan, seluruh perusahaan yang beroperasi di KIT Batang juga akan mendapatkan fasilitas harga gas bumi tertentu (HGBT) US$ 6 dolar per MMBtu. Insentif gas murah tersebut akan disalurkan melalui pipa milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya telah rampung pada akhir 2023. Pembangunan infrastruktur KIT Batang fase I berdiri di lahan seluas 450 ha. Adapun estimasi serapan tenaga kerja sebesar 14.880 orang.

Kawasan industri yang terletak di wilayah Pantura ini dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang. Perusahaan ini merupakan konsorsium dari BUMN dan terdiri dari PT Pembangunan Perumahan, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Batang.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...