Grup Konglomerat RI Berencana Tambah Investasi di IKN: Hotel dan Mal

Andi M. Arief
10 September 2024, 19:28
Swissotel Nusantara di IKN telah resmi beroperasi. Foto: Swissotel Hotels & Resorts, iKN, hotel, mal
Swissotel Hotels & Resorts
Swissotel Nusantara di IKN telah resmi beroperasi. Foto: Swissotel Hotels & Resorts
Button AI Summarize

Chairman Sinarmas Group Franky O Widjaja menyatakan Konsorsium Nusantara yang terdiri dari sejumlah konglomerat akan menambah investasi di Ibu Kota Nusantara. Bentuk investasi baru tersebut adalah hotel dan pusat perbelanjaan.

Franky menjelaskan, lokasi dua investasi baru tersebut adalah Nusantara Botanical Garden yang sedang dibangun di Wilayah Pengembangan 1A atau Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Namun, Franky belum menjelaskan luas lahan yang digunakan untuk investasi selanjutnya tersebut.

"Di dalam Botanical Garden akan kami tambah hotel, lalu ada duty free shopping mall di sana supaya menarik kerumunan. Tujuan investasi ini agar IKN bisa lebih hidup lagi," kata Franky di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (10/9).

Nusantara Botanical Garden memiliki luas 211 hektare. Pembangunan tahap pertama Nusantara Botanical Garden adalah koleksi anggrek, pusat riset anggrek, dan rumah anggrek.

Franky mencatat, investasi terbaru Konsorsium Nusantara sejauh ini di IKN adalah hotel bintang lima pertama atau Swissotel Nusantara senilai Rp 20 triliun. Konsorsium Nusantara terdiri dari 12 grup konglomerat, yakni Sinarmas, Agung Sedayu Group, Salim Group, Astra Group, Pulau Intan, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group. Kawan Lama Group, Alfamart Group, Wings Group, dan Djarum Group.

Selain investasi bersama konsorsium tersebut, Franky mengaku mengejar proyek kota pintar di IKN melalui anak usahanya PT LG Sinarmas. LG Sinarmas merupakan perusahaan patungan antara anak usaha Sinarmas, SM+, dan anak usaha LG Group, LG CNS Co., Ltd.

Franky menjelaskan ada enam bidang usaha yang akan diampu LG Sinarmas, yakni pengembangan kota pintas, solusi teknologi finansial, pusat data, cloud services, telekomunikasi, dan Global Delivery Center.

"Semua investasi hijau ada di IKN, salah satunya kota pintar. Itu kesempatan yang kami lihat, apa yang bisa kami kontribusikan untuk IKN," katanya.

Franky berencana untuk memetakan seluruh peluang proyek pusat data di dalam negeri, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Digital Park. Adapun pemetaan peluang tersebut merupakan langkah selanjutnya dari pendirian LG Sinarmas mengingat pasar digital nasional diramal mencapai US$ 7,1 miliar pada 2027.

Nongsa Digital Park berada di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Potensi investasi dalam pengembangan kawasan industri tersebut mencapai sekitar US$ 3 miliar.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso sebelumnya mengungkap, ada 6 investor baru yang mengantre untuk berinvestasi membangun pusat data (data center) di Indonesia. Pembangunan proyek akan dilakukan di  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Susiwijono mengatakan para investor tersebut berasal dari negara-negara maju, seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS). Namun, dia belum mengetahui total nilai investasi yang ditawarkan.

“Jadi memang data center ini sekarang sangat masif, karena beberapa tahun lalu Singapura moratorium karena kebutuhan listrik dan airnya besar sekali,” kata Susiwijono, usai Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta 2.0 serta Penyampaian Hasil Capaian PSN dan KEK, di Jakarta, Kamis (18/7).

Hingga saat ini, sudah ada 10 data center yang akan dibangun di KEK Nongsa Digital Park. Sebanyak 9 di antaranya dalam proses pembangunan, dan 1 dalam tahap komitmen proyek.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...