Rosan Catat Investasi Korea Selatan di RI Capai Rp 180 T di Era Jokowi
Menteri Investasi Rosan P Roeslani memperkirakan total investasi asal Korea Selatan sejak 2019 hingga September 2024 mencapai US$ 11,9 miliar atau setara Rp 180 triliun dengan asumsi kurs Rp 15 ribu per dolar AS. Investasi dari Negeri Ginseng ini diperkirakan bertambah sekitar US$ 800 juta atau Rp 12,31 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.
Berdasarkan data Kementerian Investasi, total dana segar yang datang dari Korea Selatan selama paruh pertama tahun ini adalah US$ 1,76 miliar. Capaian tersebut membuat investasi asal Korea Selatan menduduki peringkat keenam terbesar setelah Jepang senilai US$ 1,8 miliar.
"Harapannya investasi dari Korea Selatan terus meningkat ke berbagai jenis industri di dalam negeri, khususnya yang ditanamkan di Kawasan Industri Terpadu Batang," kata Rosan di KIT Batang, Kamis (3/10).
Rosan menyampaikan, investasi dari Korea Selatan kerap menduduki peringkat lima besar terbesar sejauh ini. Korea Selatan terakhir kali berada di peringkat lima besar pada 2020 dengan investasi senilai US$ 1,8 miliar.
Menurut dia, salah satu investasi terbaru dari Negeri Ginseng dilakukan oleh PT KCC Glass Indonesia senilai Rp 4 triliun. Pabrikan tersebut didesain untuk memproduksi 1.200 ton kaca lembaran per hari dan menyerap tenaga kerja hingga 2.000 orang.
Saat ini, total tenaga kerja yang diserap KCC Glass Indonesia baru mencapai 400 orang. Adapun KCC Glass berencana menambah investasi di Batang senilai Rp 8 triliun menjadi Rp 12 triliun.
Rosan belum menjelaskan kapan ekspansi investasi oleh KCC Glass akan dilakukan. Namun Mantan Ketua Umum Kadin 2015-2020 ini mendorong agar KCC Glass melakukan ekspansi tersebut di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Ia menilai KIT Batang merupakan lokasi ideal bagi investor yang mau mendirikan pabrikan berorientasi ekspor. Sebab, KIT Batang telah memiliki sarana dan prasarana ayng lengkap dan dikelola oleh manajemen yang profesional.
"Harapannya KIT Batang bisa memberikan semangat untuk menarik investor datang ke dalam negeri," ujarnya.
Direktur KIT Batang Ngurah Wirawan menyampaikan sejauh ini telah ada 21 investor yang menanamkan dananya di KIT Batang. Ngurah menghitung total nilai investasi yang telah diamankan di KIT Batang mencapai Rp 16 triliun sampai saat ini.
Total investasi yang mulai direalisasikan sejauh ini baru senilai Rp 14 triliun oleh 19 investor. Sebab, dua investor lainnya baru menandatangani perjanjian pengelolaan tanah di KIT Batang belum lama ini.
Sejauh ini baru ada enam pabrik yang telah beroperasi di KIT Batang. Sementara itu, sebanyak 15 pabrikan masih dalam kegiatan konstruksi.
Berdasarkan data KIT Batang, total tenaga kerja yang terserap di kawasan industri tersebut mencapai 4.764 orang. Adapun sekitar 81% atau 3.864 tenaga kerja terserap oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia.
Yih Quan kini memproduksi sepatu untuk dua merek internasional, yakni Converse dan Hoka. Investasi alas kaki asal Cina tersebut memisahkan fasilitas produksi untuk masing-masing merek. Adapun Yih Quan telah merancang pabrik di KIT Batang untuk menyerap 13.000 tenaga kerja.