Konglomerat Aguan Bangun Rumah Gratis di Tangerang, Gelontorkan Rp 60 M

Mela Syaharani
1 November 2024, 14:37
agung sedayu group, aguan, mbr, rumah susun
Katadata/Mela Syaharani
Pemilik Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan memberikan penjelasan usai peresmian Grounbreaking pembangunan rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Tangerang, Banten pada Jumat (1/11).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perumahan dan Permukiman akan membangun 250 rumah gratis di Kabupaten Tangerang, Banten untuk masyarakat berpenghasilan rendah.  Proyek hunian di atas 2,5 hektare tanah ini akan dibangun oleh konglomerat pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan

Aguan yang juga merupakan Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, mengatakan, pembangunan 250 rumah ini secara penuh berada di bawah tanggung jawab perusahaannya. Keterlibatan Agung Sedayu dalam program ini didasari oleh pengalaman Aguan yang sudah berkecimpung dalam yayasan sosial Budha Tzu Chi.

Ia menyebut dirinya sudah banyak melihat kehidupan masyarakat kalangan bawah. “Jadi memang kami banyak bertemu yang kurang beruntung. Melihat ada inisiatif pemerintah, kami ikut bergabung untuk membantu,” kata Aguan saat ditemui di Banten pada Jumat (1/11).

Pembangunan 250 rumah ini masuk dalam rangkaian program pembangunan tiga juta rumah sehat layak dan terjangkau, yang masuk dalam pencanangan gerakan nasional kota royong membangun rumah untuk rakyat.

Dia menyebut, program pembangunan ini diyakini dapat berjalan sukses jika merangkul lebih banyak perusahaan properti. Pendanaan untuk proyek ini, menurut dia, berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) milik perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

“Perusahaan memang menyiapkan dana CSRnya, sekitar Rp 60 miliar per tahun,” ujarnya.

Program rumah gratis ini dibangun dengan tipe 60/36 di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Aguan mengatakan model rumah tapak dalam program ini dipilih sebab di lokasi tersebut belum cocok untuk dibangun rumah susun.

Dia merasa, tipe rumah susun lebih cocok jika dibangun di perkotaan. Selain itu, rumah susun memiliki iuran wajib (IPL) yang harus dibayarkan penghuni.

“Penghasilan warga belum cukup untuk membayarnya. Jadi kami merasa konsep ini lebih cocok rumah tapak,” ucapnya.

Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan, pembangunan 250 hunian gratis ini ditargetkan rampung tahun depan. "Selesainya sekitar kuartal tiga atau empat tahun depan. Paling lambat, kami berjanji, pada saat Sumpah Pemuda 2025," kata  Ara dalam acara tersebut. 

Lahan yang menjadi proyek ini merupakan hibah dari PT Bumi Samboro Sukses, yang sebagiannya merupakan milik menteri yang akrab disapa Ara itu. Langkah ini, menurut dia, sebagai contoh aksi gotong royong.  

Ia  menyampaikan, kriteria penduduk yang dapat memiliki rumah gratis tersebut adalah masyarakat yang belum memiliki hunian dan berpenghasilan rendah. Para guru, anggota TNI/Polri, dan aparatur sipil negara yang berpangkat dan gaji rendah termasuk di dalamnya. 

“Seleksi dan kriteria calon penerimanya berproses seiring pembangunan, pasti peminatnya banyak sekali. Untuk itu saya pesan yang akan menyeleksi calon penerima harus tahu lapangan dengan kriteria yang ketat," ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...