Smelter Gresik Setop Operasi, Berpotensi Gerus Kinerja Freeport dan Dividen BUMN

Mela Syaharani
17 Desember 2024, 22:15
freeport, smelter, ptfi
Antara
Kebakaran smelter PT Freeport Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) terbakar pada 14 Oktober lalu. Perusahaan induk PTFI, Freeport McMoran mengatakan kebakaran ini mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur produksi asam sulfat yang diperlukan dalam proses peleburan tembaga.

Pengamat energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan dalam jangka pendek, kebakaran smelter ini akan berdampak terhadap berkurangnya pendapatan PTFI.

Selain PTFI, Fahmy menyebut hal ini juga berpotensi mengurangi pendapatan negara. Terlebih status pemegang saham terbesar PTFI saat ini adalah BUMN holding pertambangan MIND ID sebanyak 51%.

“Negara juga bisa terdampak. Sahamnya kita sekarang 51%, akan ada kerugian barangkali mengurangi dividen yang diterima oleh pemerintah dari PTFI,” kata Fahmy saat dihubungi Katadata.co.id pada Selasa (17/12).

Smelter tembaga ini berfungsi untuk mengolah konsentrat tembaga yang ditambang oleh PTFI di Papua. Selama smelter belum bisa beroperasi, PTFI mengekspor konsentrat tembaga tersebut ke luar negeri.

Pemerintah sebetulnya sudah melarang ekspor mineral mentah sejak beberapa tahun lalu. Namun PTFI dan empat perusahaan lain mendapatkan perpanjangan ekspor konsentrat hingga 31 Desember nanti. 

Akan tetapi belum sampai akhir tahun, kuota ekspor konsentrat tembaga PTFI sudah habis. Perusahaan mengatakan saat ini fokus mereka adalah meminta tambahan kuota ekspor konsentrat tembaga untuk 2024 yang akan segera berakhir pada 31 Desember mendatang.

“Dikarenakan tempat penyimpanan konsentrat kami baik di pelabuhan Amamapare maupun di Smelter PTFI telah penuh, sehingga dapat berakibat produksi tambang di Tembagapura akan terganggu,” kata VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati kepada Katadata.co.id, dikutip Selasa (17/12).

Freeport McMoran dalam laporan perusahaan pada kuartal ketiga 2024 menulis, kerusakan ini mengakibatkan operasional smelter dihentikan sementara sembari menunggu proses perbaikan.

Solusi Sementara

Fahmy mengatakan jika pemerintah nantinya tidak memberikan tambahan kuota atau perpanjangan relaksasi maka kondisi ini akan memaksa PTFI untuk mencari solusi baru. Dia mengatakan dua solusi yang dapat dilakukan PTFI untuk menghadapi kondisi ini.

Solusi pertama adalah mempercepat perbaikan smelter, sehingga kegiatan produksi dan pengolahan konsentrat tembaga bisa segera berjalan lagi.

“Saya yakin PTFI akan berusaha semaksimal mungkin agar smelter tersebut bisa segera diperbaiki atau digunakan kembali,” katanya. Solusi kedua adalah dengan mengolah konsentrat tembaga tersebut menggunakan smelter milik perusahaan lain.

Fahmy mengatakan jika PTFI tidak segera mengambil langkah atau solusi dari kondisi ini, maka akan menyebabkan kerugian yang lebih besar. Apalagi jika pemerintah nantinya tidak menambah kuota atau memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga.

Menurut dia, Freeport sebaiknya fokus memulihkan smelter yang terdampak kebakaran.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...