Sri Mulyani Buka Perdagangan Saham 2025, IHSG Naik Tipis 0,1%
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka di level 7.079 pada perdagangan saham awal 2025, Kamis (2/1), hanya naik 0,1% dibandingkan penutupan akhir tahun lalu. Perdagangan saham tahun ini dibuka Menteri Keuangan Sri Mulyani setelah Presiden Prabowo Subianto batal hadir di Bursa Efek Indonesia.
Meski naik tipis, IHSG bergerak menguat ke level 7.112 atau naik 0,48% hingga pukul 09.08 WIB. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham mencapai Rp 624,53 miliar dengan volume 2,02 miliar saham dan frekuensi sebanyak 77,33 ribu kali.
Sebanyak 243 saham menguat, 159 saham terkoreksi, dan 195 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pagi ini mencapai Rp 12.421 triliun.
Adapun dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, enam sektor justru terkoreksi. Saham-saham konsumer non siklikal mencatat penurunan terbesar mencapai 1,06%. Salah satunya dipicu penurunan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tergelincir 2,12% ke Rp 1.845 per lembar saham.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta sebelumnya memprediksi IHSG akan dibuka pada rentang harga 6900–7125. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo juga memproyeksikan IHSG secara teknikal pada 2 Januari 2025 akan berada di level 7.096-7.120.
“Tetapi tetap waspadai jika kembali turun, support di 7.024-6.993,” kata Azis kepada Katadata.co.id, Senin (30/2).
Wall Street Rontok
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Selasa (31/12) imbas kenaikan imbal hasil Treasury AS. Namun, kinerja Wall Street sepanjang 2024 cukup menggembirakan.
Pasar saham AS sempat menunjukkan kenaikan pada awal perdagangan, tetapi akhirnya ditutup melemah. Aksi ambil untung investor menyebabkan saham-saham di sektor teknologi turun 1,04%.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 29,51 poin (0,07%) menjadi 42.544,22 dan S&P 500 (.SPX) melemah 25,31 poin (0,43%) ke 5.881,63. Kemudian Nasdaq Composite (.IXIC) terkoreksi 175,99 poin (0,90%) menjadi 19.310,79. Beberapa saham unggulan di S&P 500 seperti Palantir Technologies, Vistra Corp, dan Nvidia ditutup melemah sepanjang 2024 akibat aksi investor mengambil keuntungan jelang akhir tahun.
Namun, ketiga indeks utama Wall Street menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Indeks S&P 500 melesat 23,3%, Nasdaq melonjak 28,7%, dan Dow Jones naik 12,8% sepanjang 2024.
S&P 500 berhasil mencatat kenaikan tahunan untuk kelima kalinya dalam enam tahun terakhir. Kenaikan sekitar 53,19% selama dua tahun terakhir menjadi yang tertinggi sejak periode 1997-1998.