Kementerian BUMN Ungkap Alasan Tunjuk Maroef Sjamsoeddin Sebagai Dirut MIND ID


Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi pemilihan Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama (Dirut) BUMN Holding Pertambangan, MIND ID. Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menyatakan bahwa pemilihan Maroef didasarkan pada rekam jejak dan pengalaman sebelumnya.
“Kami melihat jam terbang, pengalaman, dan cukup mumpuni. Waktu itu beliau menjadi Dirut PT Freeport Indonesia. Ini menjadi salah satu faktor yang membuat sosok Pak Maroef cocok untuk memimpin MIND ID,” ujar Putri saat ditemui di Kementerian BUMN, Selasa (4/3).
Rotasi Pimpinan sebagai Hal Biasa
Pergantian Maroef menggantikan Hendi Prio Santoso sebagai Dirut MIND ID ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (3/3). Putri menegaskan bahwa rotasi pimpinan dalam perusahaan adalah hal yang wajar dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
“Rotasi, apalagi di BUMN, adalah hal biasa. Tantangan ke depan semakin banyak, sehingga kami memberikan kesempatan kepada sosok yang bisa berkontribusi maksimal untuk memimpin MIND ID,” jelasnya.
Puteri mengatakan bahwa Kementerian BUMN juga memberikan dukungan penuh kepada Maroef dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirut MIND ID.
Perjalanan Karier Maroef Sjamsoeddin
Maroef adalah seorang profesional dengan latar belakang militer dan pengalaman di industri pertambangan. Ia merupakan mantan perwira TNI Angkatan Udara yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2011–2014.
Sebelum menjabat sebagai Dirut MIND ID, Maroef pernah menjadi Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Namanya sempat menjadi sorotan publik setelah membongkar rekaman percakapan dengan Ketua DPR saat itu, Setyo Novanto, dan pengusaha minyak, Riza Chalid.
Percakapan tersebut terkait dugaan permintaan saham oleh Setyo Novanto dan Riza pada Juni 2015. Skandal ini kemudian dikenal dengan anekdot "Papa Minta Saham" dan menjadi isu besar dalam politik serta bisnis nasional.
Tak lama setelah kejadian itu, pada 18 Januari 2016, Maroef mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia. Pada Maret 2025, Maroef diangkat sebagai Direktur Utama MIND ID melalui keputusan RUPS.