Pemerintah Akan Bentuk Satgas Pembangunan Giant Sea Wall

Andi M. Arief
12 Maret 2025, 14:10
Giant Sea Wall
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
Warga berjalan di dekat tanggul laut di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Pemerintah berencana membangun tanggul laut atau giant sea wall sepanjang 700 kilometer dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2025 sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi dan pangan khususya di wilayah pantai utara Jawa.

Ringkasan

  • Pemerintah akan membentuk Satgas Pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 946 km yang melintasi lima provinsi di Pulau Jawa untuk mempercepat realisasi dan koordinasi proyek. Satgas ini akan melibatkan beberapa kementerian, pemerintah daerah, dan sektor swasta.
  • Sebagian anggaran konstruksi Giant Sea Wall diharapkan berasal dari swasta. Proyek ini juga akan diintegrasikan dengan infrastruktur lain seperti sistem sanitasi, SPAM, pembangkit listrik, dan jalan tol.
  • Usulan pembangunan jalan tol di atas Giant Sea Wall berpotensi terintegrasi dengan Tol Trans Jawa, khususnya Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour yang memiliki fungsi serupa dalam melindungi dari abrasi. Tol Semarang-Demak ditargetkan rampung pada 2027.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Giant Sea Wall guna mempercepat realisasi proyek infrastruktur sepanjang 946 kilometer yang melintasi lima provinsi yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya pembentukan Satgas ini mengingat kompleksitas proyek dan kebutuhan koordinasi lintas sektor.

"Presiden Prabowo Subianto meminta agar ada Satgas khusus untuk menangani pesisir pantai utara Pulau Jawa. Selain itu, sebagian anggaran konstruksi Giant Sea Wall diharapkan berasal dari sektor swasta," ujar Diana di Jakarta, Rabu (12/3).

Diana menjelaskan bahwa Satgas Giant Sea Wall akan melibatkan beberapa kementerian, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup, serta sejumlah pemerintah daerah. Koordinasi akan dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

Selain itu, dia berencana menjadikan pihak swasta sebagai mitra strategis dalam pengembangan Giant Sea Wall. Hal tersebut dinilai penting untuk mempercepat pembangunan tanggul tersebut mengingat laju penurunan lahan di Pantura Pulau Jawa mencapai 12 centimeter per tahun dan kebutuhan investasi yang tinggi.

Dia juga menilai proyek ini dapat dikombinasikan dengan berbagai infrastruktur lain, seperti sistem sanitasi, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), pembangkit listrik, hingga jalan tol. Oleh karena itu, pembangunan giant sea wall membutuhkan kontribusi berbagai sektor.

Tol Atas Laut di Giant Sea Wall

Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR, Wilan Oktavian mengungkapkan bahwa pembangunan jalan tol di atas Giant Sea Wall masih dalam tahap usulan. Namun tol tersebut berpotensi terintegrasi dengan beberapa ruas Tol Trans Jawa, khususnya Tol Semarang-Demak dan Tol Semarang Harbour.

"Kami tidak pernah mengatakan Tol Semarang-Demak adalah bagian dari Giant Sea Wall, namun sebagian ruasnya akan menjadi salah satu komponennya," kata Wilan.

Sebagai informasi, Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 kilometer, dengan 10,64 kilometer di antaranya berada di atas laut di Seksi I Kaligawe-Sayung.

Pembangunan tol ini ditargetkan rampung pada 2027. Kementerian Koordinator Infrastruktur mencatat bahwa progres konstruksi Seksi Kaligawe-Sayung telah mencapai 32,23% pada awal tahun ini, dengan biaya konstruksi mencapai Rp 10,8 triliun, atau 60% dari total biaya Tol Semarang-Demak.

Selain itu, Wilan menyebut bahwa fungsi jalan tol di atas Giant Sea Wall akan mirip dengan Tol Semarang Harbour, yang dirancang untuk mengelilingi Pelabuhan Semarang sekaligus melindunginya dari abrasi.

"Tol Semarang Harbour memiliki total panjang 20,16 km dengan investasi sebesar Rp 13,3 triliun. Jalan tol ini diprakarsai oleh PT Sumber Mitra Jaya dan saat ini masih dalam tahap persiapan lelang," ungkap Wilan.

Dia juga menyatakan bahwa proyek Tol Semarang Harbour telah menarik minat investor. "Namun, proyek ini sedang diperbarui kriterianya oleh pemrakarsa sebelum masuk ke tahap lelang," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...