ASI Minta Pemerintah Lanjutkan Proyek Infrastruktur untuk Kerek Produksi Semen

Andi M. Arief
21 Maret 2025, 10:34
Infrastruktur
KATADATA
Semen
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menilai program pembangunan tiga juta rumah tidak akan signifikan meningkatkan utilisasi produksi semen di dalam negeri. Oleh karena itu, industri semen berharap pemerintah tetap melanjutkan proyek infrastruktur untuk mendukung permintaan pasar.

Sekretaris Jenderal ASI Ari Wirawan menjelaskan bahwa pembangunan tiga juta rumah hanya akan menambah konsumsi semen sekitar 2,55 juta ton per tahun. Dengan demikian, konsumsi semen domestik hanya meningkat 2,12% dari total kapasitas terpasang industri semen yang mencapai 119,9 juta ton.

"Kami berterima kasih atas program tiga juta rumah yang diluncurkan pemerintah, tetapi kami masih berharap pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan," ujar Ari kepada Katadata.co.id, Jumat (21/3).

Sebagai informasi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak memprioritaskan pembangunan infrastruktur, yang tercermin dari pemangkasan daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 244 proyek dan program pada tahun lalu menjadi hanya 77 proyek pada tahun ini.

Ari memperkirakan bahwa meski konsumsi semen bertambah 2,55 juta ton, hal ini hanya akan meningkatkan penjualan semen nasional sebesar 3,76%. Namun, proyeksi pertumbuhan penjualan semen domestik pada tahun ini hanya sekitar 3% secara tahunan menjadi 69,79 juta ton.

Dengan demikian, utilisasi produksi industri semen hanya akan naik dari 56,51% pada tahun lalu menjadi 58,2% pada tahun ini. Menurut Ari, faktor pelemahan daya beli masyarakat membuat penjualan semen, baik di dalam maupun luar negeri, sulit berkembang karena harga jual semen cenderung stagnan.

"Kami berharap proyek-proyek infrastruktur pemerintah tetap ditingkatkan di tengah melemahnya daya beli masyarakat," katanya.

Pasar Semen Asia Tenggara Alami Kelebihan Pasokan

Selain itu, upaya peningkatan utilisasi produksi melalui ekspor juga menghadapi tantangan. Pasar semen di Asia Tenggara mengalami kelebihan pasokan, kondisi yang serupa dengan di dalam negeri. Oleh karena itu, industri semen Indonesia menyasar pasar Bangladesh, Taiwan, dan Australia dengan produk klinker pada tahun lalu.

Berdasarkan data ASI, total ekspor semen pada tahun lalu naik 10,1% secara tahunan menjadi 11,9 juta ton. Secara rinci, ekspor semen mengalami penurunan 22,8%, dari sekitar 1,2 juta ton pada 2023 menjadi 998.000 ton. Sementara itu, ekspor klinker tumbuh 14,6% menjadi 10,9 juta ton.

Mayoritas ekspor semen dan klinker, sekitar 66% dari total ekspor, dikapalkan ke Bangladesh. Hanya dua negara di Asia Tenggara yang membeli semen dari Indonesia, yakni Filipina dan Timor Leste.

"Kondisi ekspor juga menghadapi tantangan berat, terutama jika beberapa negara tujuan ekspor mulai menerapkan aturan terkait tarif karbon," ujar Ari.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...