Akibat Perang Dagang, Harga Barang di Amazon Naik Hingga 50%


CEO Amazon Andy Jassy mengatakan konsumen Amazon akan mengalami kenaikan harga barang akibat perang dagang global yang sedang berlangsung. Penjual pihak ketiga atau reseller yang akan dibebankan biaya tersebut.
"Tergantung negara tempat Anda berada, Anda bisa memanfaatkan margin tambahan 50% untuk menjual barang itu," ujar Andy Jassy seperti dikutip CNN, Jumat (11/4).
Presiden Donald Trump menunda pengenaan tarif untuk berbagai negara selama 90 hari. Namun, tetap memberlakukan tarif impor ke Cina sebesar 125%. Kemudian, pada Kamis (10/4), tarif balasan Beijing sebesar 84% pada impor AS ke Tiongkok mulai berlaku.
Namun, Amazon akan mempertimbangkan lagi kenaikan harga barang dan menghitung agar kenaikannya tidak terlalu tinggi. Dia memiliki strategi untuk meminta penjual agar harga barangnya tidak naik.
"Pelanggan menjadi lebih berhati-hati dan kapan pun mereka dapat menurunkan harga, mereka melakukannya. Kapan pun mereka dapat menemukan barang murah, mereka melakukannya," katanya.
Ini sangat kontras dengan pesaing terbesarnya, Walmart, yang menarik laporan keuangan pada kuartal sebelumnya atas ketidakpastian dampak tarif impor. Namun, pengecer tersebut mempertahankan bahwa penjualan selama kuartal tersebut akan tumbuh hingga 4%.