Imbas Tarif AS, 2.000 Buruh di Industri Elektronik Terancam PHK

Andi M. Arief
17 April 2025, 15:00
PHK
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/pras.
Pengunjung melihat-lihat barang elektronik di salah satu toko elektronik, Jakarta, Jumat (12/4/2024). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai menerapkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Produk Elektronik yang akan mengatur secara ketat arus impor sejumlah produk elektronik diantaranya AC, televisi dan kulkas untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi produsen di Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gabungan Pengusaha Industri Elektronik atau Gabel memperkirakan akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 2.000 buruh di pabrik perusahaan elektronik. Hal ini disebabkan pengurangan permintaan ekspor akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) sebesar 32%.

Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman memperkirakan PHK akan terjadi pada empat pabrik elektronik, yakni pencetak, pengeras suara, pendingin ruangan, dan pengisap debu. Dia menyoroti produsen pengisap debu yang melakukan PHK memiliki nilai ekspor ke AS sekitar US$ 300 juta atau Rp 5 triliun per tahun.

"Kebijakan perdagangan non-tarif atau NTM di dalam negeri terbatas. Oleh karena itu, pabrik dengan produk yang tidak memiliki NTM akan jadi sasaran empuk," kata Daniel di Jakarta, Kamis (17/4).

Daniel menyebutkan beberapa perusahaan speaker yang akan sangat terdampak akibat kebijakan tarif AS, yakni Sinar Baja Electric Group ddan PT Meiloon Technology Indonesia. Daniel memberikan sinyal kontribusi permintaan dari AS ke kapasitas produksi kedua pabrikan tersebut cukup besar.

Selain itu, akan ada satu produsen pendingin ruangan yang akan mengurangi tenaga kerja akibat kebijakan tarif Trump. Namun Daniel tidak secara eksplisit menyebutkan nama pabrik yang akan melakukan PHK tersebut.

Dalam paparan Gabel, produksi kulkas dan pendingin ruangan di Jawa Tengah mencapai 2,44 juta unit per tahun. Angka tersebut setara dengan 40,49% dari total kapasitas produksi kulkas dan pendingin ruangan nasional yang mencapai 6,02 juta unit per tahun.

Seluruh produsen kulkas dan pendingin ruangan di Jawa Tengah memasok barang untuk merek TCL, Gree, Hisense, Samsung, Hitachi, dan Polytron.

Peluang Investasi Cina

Center of Economic and Law Studies atau Celios memproyeksikan dampak penghapusan kuota impor produk manufaktur akan menekan pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi antara 4,1% sampai 4,3%. Hal ini terjadi karena penurunan produksi akibat penurunan permintaan di AS dan pasar domestik dibanjiri barang dari Cina.

Daniel menilai peningkatan permintaan barang asal Cina di dalam negeri tidak akan membuat pabrikan di Negeri Panda melakukan relokasi di dalam negeri. Sebab, pemerintah Cina telah memberikan ekosistem yang baik bagi pabrikan, seperti NTM, insentif fiskal, dukungan pendanaan, ekosistem industri, dan dukungan pemerintah.

"Tidak ada alasan pabrik elektronik asal Cina untuk melakukan investasi di Indonesia. Kalau ada yang bilang industri elektronik dari Cina lebih baik membangun pabrik di dalam negeri, itu omong kosong," katanya.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyampaikan komitmen perusahaan Cina untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi tersebut menyasar sektor energi, manufaktur, pertanian, serta perikanan.

Rosan mengatakan komitmen investasi diraih dari hasil lawatannya ke Cina pada 16-20 Desember 2024. Dia menyebut, nilai investasi mencapai total US$7,46 miliar atau sekitar Rp120,8 triliun.

Salah satunya dari Hongshi Holding Group senilai US$5 miliar. Rencananya, perusahaan akan mengembangkan kawasan industri silikon, polisilikon, baterai, hingga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 gigawatt.

“Kami mengajak investor global untuk turut andil di sektor renewable energy karena ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060,” kata Rosan seperti dikutip dari laman Kementerian Investasi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan