Pemerintah Mau Tambah Impor 184 Ribu Sapi Hidup, Kurangi Kuota Daging Kerbau

Ferrika Lukmana Sari
16 Mei 2025, 15:30
impor
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/bar
Peternak mengikat sapi miliknya yang dijual di pasar hewan di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (9/5/2025). Pemerintah akan mengimpor 200 ribu sapi untuk menambah jumlah populasi sapi di provinsi Jawa Timur menjadi 3.3 juta ekor di tahun 2025 sekaligus mengejar target nasional lima juta ekor sapi di tahun 2030 mendatang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pemerintah menambah kuota impor sapi bakalan atau hidup sebanyak 184 ribu ekor, sehingga total menjadi 534 ribu ekor pada 2025.

Sebelumnya, kuota impor hanya sebesar 350 ribu ekor. Penambahan ini bertujuan meningkatkan produksi daging sapi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor daging sapi beku.

"Kalau memang kita fokusnya sapi bakalan, nanti bakalan kita bebasin saja, nggak usah dikuota-kuota lagi. Kalau kita ingin penggemukan, artinya yang diatur daging bekunya," ujar Zulhas di Jakarta, Jumat (16/5).

Ia menjelaskan bahwa impor sapi hidup memberi nilai tambah karena melibatkan peternak, petani rumput, hingga produsen pakan seperti jagung. Sementara impor daging beku hanya dijual langsung ke konsumen tanpa kontribusi bagi sektor hulu.

"Itu ada petaninya, ada petani rumput, ada pakan jagung. Jadi banyak yang terlibat. Tapi kalau beku enggak ada nilai tambahnya, dari sana masuk sini langsung jual," katanya.

Untuk impor daging sapi beku, pemerintah menetapkan kuota sebesar 180 ribu ton. Sementara kuota daging kerbau beku dikurangi dari 200 ribu ton menjadi 100 ribu ton, karena permintaannya yang rendah di pasar domestik.

"Permintaan dari Kementan 200 ribu ton, tapi yang masuk sampai hari ini sedikit. Jadi kita kurangi separuh," kata Zulhas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan