Menko Zulhas Salurkan Bantuan Beras untuk 150 Keluarga di Deli Serdang
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyapa warga Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sambil menyalurkan bantuan beras untuk 150 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kehadirannya disambut hangat masyarakat yang sudah berkumpul sejak pagi di balai desa.
Dalam kunjungan ini, Zulhas memastikan bantuan beras benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia menyerahkan beras secara simbolis kepada sejumlah perwakilan keluarga, didampingi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan perangkat desa.
“Atas arahan Bapak Presiden Prabowo, hari ini kita bawa 150 paket beras untuk warga Desa Sena. Pemerintah ingin memastikan kebutuhan pokok rakyat aman, harganya terjangkau, dan masyarakat tetap tenang,” ujar Zulhas dalam keterangan resmi, Jumat (19/9).
Zulhas juga berdialog dengan warga, mendengarkan keluhan seputar harga beras dan distribusi pangan di tingkat desa. Ia menegaskan pemerintah pusat bersama daerah akan terus menjaga stabilitas pangan, mulai dari petani hingga ke meja makan masyarakat.
“Yang penting berasnya ada, harganya wajar, dan petani kita sejahtera. Kita gerak bareng, pemerintah, petani, dan masyarakat, supaya dapur tetap ngebul dan anak-anak kita makan sehat,” tambahnya.
Kunjungan ke Desa Sena merupakan bagian dari agenda Menko Pangan di Sumatera Utara untuk memperkuat ketahanan pangan. Pemerintah berharap dukungan ini bisa meringankan beban keluarga penerima dan menggerakkan semangat gotong royong di desa-desa.
Tinjau Program Makan Bergizi Gratis
Selain menyalurkan bantuan beras, Zulhas juga meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Kunjungan ini sekaligus meresmikan SPPG serta mengakselerasi optimalisasi pelaksanaan MBG agar lebih berkualitas, aman, dan sesuai pedoman teknis.
Didampingi pemerintah daerah dan Kepala SPPG Dolok Sanggul, Zulhas melihat langsung proses dapur SPPG, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi makanan.
“Kita pastikan semua proses dari persiapan, produksi hingga distribusi MBG terkontrol dengan baik. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses masak, hingga pengemasan dan distribusi, supaya masyarakat tenang dan aman,” tutur Zulhas.
Dalam dialog bersama Kepala dan Tim Manajemen SPPG, ia mendorong adanya audit rutin, pelatihan higienitas staf, serta penerapan standar gizi seimbang.
“Optimalisasi MBG itu terus kita upayakan. Evaluasi berjalan, dan pengawasan mutu harus ekstra ketat. Pemerintah tidak ingin kejadian dugaan keracunan terulang. Keamanan pangan dan kesehatan siswa adalah prioritas kita bersama,” katanya.
Melalui penguatan kapasitas SPPG dan peningkatan mutu di lapangan, pemerintah berharap program MBG menjadi fondasi penting dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi.
