Kemendag Bantu UMKM Ekspor ke 33 Negara Total Rp 2,3 Triliun, Ini Cara Daftarnya
Kementerian Perdagangan atau Kemendag membantu 1.100 lebih UMKM mengekspor produk ke 33 negara. Bagaimana cara mendaftar program bantuan UMKM Bisa Ekspor ini?
Transaksi ekspor 1.100 lebih UMKM itu mencapai Rp 2,3 triliun. Menariknya, sekitar 70% peserta merupakan UMKM yang belum pernah menembus pasar global.
Mendag Budi Santoso menyampaikan pemerintah menyiapkan berbagai fasilitas, termasuk pendampingan, kurasi produk hingga pencarian pembeli luar negeri melalui 47 kantor perwakilan perdagangan di 33 negara.
“UMKM harus menyerang, bukan hanya bertahan. Produk lokal sekarang sudah masuk hampir 80% di rak retail modern,” ujar Budi dalam Pasar Jajan WhatsApp dan Pelatihan UMKM Tangguh, di Jakarta Selatan, Rabu (3/12).
Budi menilai digitalisasi menjadi kunci agar usaha kecil terus relevan. WhatsApp, yang banyak digunakan UMKM, dipandang sebagai kanal pemasaran yang efektif.
“Pasar tradisional terlihat sepi, padahal transaksi ramai karena semuanya pindah ke online. UMKM wajib memanfaatkan aplikasi seperti WhatsApp Business untuk menjaga pembeli tetap datang,” kata Budi.
Kemendag pun bekerja sama dengan Meta Indonesia untuk mengadakan pelatihan literasi digital, pemasaran, dan manajemen usaha melalui Buku Saku UMKM Tangguh.
Selain memperkuat peran pelaku UMKM pasar domestik lewat pelatihan digital, pemerintah juga membuka peluang ekspor melalui program UMKM Bisa Ekspor. Program ini memungkinkan pelaku UMKM memasarkan produknya ke luar negeri dengan pendampingan dari Kemendag.
Budi menjelaskan bahwa Kemendag memiliki 47 perwakilan perdagangan di 33 negara yang bertugas membantu mempertemukan produk UMKM dengan calon pembeli internasional. “Nanti di-provide dengan pengembangan ekspor nasional,” kata dia.
Dalam mekanisme program tersebut, UMKM hanya perlu mengikuti proses kurasi dan presentasi produk. Perwakilan perdagangan kemudian akan mencarikan buyer sesuai kategori produk. Budi memastikan kendala bahasa bukan menjadi hambatan karena seluruh komunikasi dapat diterjemahkan oleh perwakilan Indonesia di negara tujuan.
“Kami ada ITPC, Indonesia Trade Promotion Center untuk membantu mengatasi kendala itu,” kata dia.
Kemendag juga memerinci tujuh tahap yang harus dilalui UMKM untuk mengikuti program UMKM Bisa Ekspor, dengan tahapan sebagai berikut:
- Pendaftaran: UMKM membuat akun Inaexport menggunakan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan NPWP perusahaan.
- Verifikasi: Kemendag melakukan verifikasi data. Jika masih belum lengkap, UMKM diminta melengkapi dokumen hingga memenuhi syarat.
- Kurasi: Tim Kemendag melakukan kurasi dan menilai kesiapan usaha. Jika belum memenuhi standar, UMKM akan menerima rekomendasi pengembangan.
- Pitching: UMKM melakukan presentasi produk kepada perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.
- Pencarian Buyer: Perwakilan perdagangan (perwadag) akan mencarikan buyer sesuai kategori produk UMKM yang telah melakukan pitching.
- Temu Buyer: UMKM dipertemukan dengan calon buyer untuk memulai tahap pendekatan (approaching).
- Tindak Lanjut: UMKM dan buyer menindaklanjuti hasil pertemuan, baik dalam bentuk negosiasi maupun pembahasan purchase order (PO).
Program ini dapat diakses melalui hotline WhatsApp 0878-4000-8047 (WA Only) atau email umkmekspor@kemendag.go.id.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, WhatsApp dan UKMINDONESIA.ID menutup program pelatihan tatap muka di tiga kota untuk membantu UMKM memperkuat ketahanan mereka melalui adopsi digital, dengan sesi terakhir di Jakarta yang dihadiri oleh 100 UMKM.
Program itu membantu UMKM mulai dari pedagang pasar tradisional hingga pelaku usaha mikro dengan mengadopsi alat digital seperti aplikasi WhatsApp Business untuk terhubung lebih baik dengan pelanggan, meningkatkan penjualan dan terus bertumbuh di tengah meningkatnya persaingan, resiko bencana dan tekanan ekonomi.
Direktur Utama Meta Indonesia Peter Lydian mengungkap, selain pelatihan tatap muka langsung, distribusi Buku Saku UMKM Tangguh dilakukan melalui berbagai kanal digital seperti Instagram, WhatsApp Channel, email, dan website untuk menjangkau hampir 10.000 UMKM di seluruh Indonesia.
“Melalui Buku Saku UMKM Tangguh yang menjadi materi utama hari ini, kami berharap Bapak Ibu mendapatkan pengetahuan baru terkait panduan praktis yang mudah diterapkan, mulai dari manajemen usaha, strategi pemasaran, penguatan literasi keuangan, hingga peningkatan kesiapan dalam menghadapi perubahan ekonomi global,” kata dia.
Pelatihan ini membekali para peserta dengan keterampilan praktis memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business dalam mendukung bisnis, termasuk ekspor.

Produk UMKM Unggulan 