Prabowo Resmi Teken Aturan Formulasi Upah, Berapa Perkiraan Kenaikan UMP 2026?

Mela Syaharani
17 Desember 2025, 09:01
Upah Minimum 2026
Unsplash
Upah Minimum 2026
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) soal Pengupahan pada Selasa (16/12). Aturan ini akan menjadi acuan untuk menentukan upah minimum di berbagai daerah. 

"Setelah memperhatikan masukan dan aspirasi dari berbagai pihak, khususnya dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh, akhirnya Bapak Presiden memutuskan formula kenaikan upah sebesar Inflasi + (Pertumbuhan Ekonomi x Alfa) dengan rentang Alfa 0,5 - 0,9," kata Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melalui keterangan tertulis, Selasa malam (17/12).

Melalui keputusan tersebut, jika dihitung berdasarkan rata-rata kenaikan UMP 2026 menggunakan formula Alfa 0,7 maka pada tahun depan, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan UMP tertinggi, sementara itu Jawa Tengah menduduki posisi dengan UMP terendah.

Menurut Yassierli, kebijakan Presiden ini sebagai bentuk komitmen untuk menjalankan putusan MK Nomor 168/ 2023. Perhitungan kenaikan upah minimum akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan Daerah, untuk disampaikan sebagai rekomendasi kepada Gubernur.

PP Pengupahan tersebut juga mengatur:

  1. Gubernur wajib menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan dapat menetapkan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
  2. Gubernur wajib menetapkan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) dan juga dapat menetapkan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK).
  3. Khusus untuk tahun 2026, Gubernur menetapkan besaran kenaikan upah selambat lambatnya tanggal 24 Desember 2025.

"Kami berharap kebijakan pengupahan yang dituangkan dalam PP Pengupahan tersebut menjadi kebijakan yang terbaik bagi semua pihak," ujarnya.

Yassierli sebelumnya memastikan formula upah minimum yang digunakan tidak akan berubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, yakni jumlah antara inflasi dan hasil perkalian antara indeks tertentu dan pertumbuhan ekonomi.

Adapun penentuan indeks tertentu akan mempertimbangkan 200 harga barang dalam yang masuk daftar Kebutuhan Hidup Layak di tingkat provinsi.

Dengan menggunakan formula yang ditetapkan pemerintah, berikut daftar perkiraan rata-rata UMP 2026 di 38 provinsi:

NoProvinsiUMP 2025Rata-rata UMP 2026
1DKI Jakarta               5,396,760.00               5,713,657.75
2DI Aceh               3,685,615.00               3,964,689.77
3Sumatera Utara               2,992,599.00               3,247,119.54
4Riau               3,508,775.00               3,809,336.67
5Sumatera Barat               2,994,193.00               3,190,971.36
6Kepulauan Riau               3,623,643.00               3,997,458.01
7Jambi               3,234,553.00               3,464,497.37
8Bengkulu               2,670,039.00               2,823,886.65
9Bangka  Belitung               3,876,600.00               4,034,261.32
10Sumatera Selatan               3,681,570.00               3,942,225.16
11Lampung               2,893,069.00               3,028,985.38
12Banten               2,905,119.00               3,079,803.81
13Jawa Barat               2,191,232.00               2,318,980.83
14Jawa Tengah               2,169,348.00               2,308,381.51
15DI Yogyakarta               2,264,080.00               2,407,622.67
16Jawa Timur               2,305,984.00               2,448,586.05
17Bali               2,996,560.00               3,195,112.07
18Nusa Tenggara Barat               2,602,931.00               2,724,331.70
19Nusa Tenggara Timur               2,328,969.00               2,462,092.87
20Kalimantan Barat               2,878,286.00               3,041,110.64
21Kalimantan Tengah               3,473,621.00               3,685,581.35
22Kalimantan Selatan                3,496,194.00               3,724,949.97
23Kalimantan Timur               3,579,313.00               3,749,401.95
24Kalimantan Utara               3,580,160.00               3,695,333.75
25Sulawesi Selatan               3,657,527.00               3,896,619.54
26Sulawesi Tenggara               3,073,551.00               3,308,216.62
27Sulawesi Tengah               2,914,583.00               3,186,601.03
28Sulawesi Barat               3,104,430.00               3,325,496.46
29Gorontalo               3,221,731.00               3,409,654.57
30Sulawesi Utara               3,775,425.00               3,977,145.96
31Maluku Utara               3,408,000.00               4,334,976.00
32Maluku               3,131,699.00               3,320,446.50
33Papua Pegunungan               4,285,848.00               4,568,499.68
34Papua               4,285,848.00               4,558,727.94
35Papua Selatan               4,285,848.00               4,557,227.90
36Papua Barat Daya               3,615,000.00               3,763,974.15
37Papua Barat               3,615,000.00               3,648,583.35
38Papua Tegah               4,285,848.00               3,900,250.26

Aturan tentang penyesuaian upah minimum umumnya terbit sekitar 20 November setiap tahunnya. Namun tahun ini tidak terjadi karena pemerintah harus menetapkan angka KHL di tiap provinsi sebagai dasar penentuan indeks tertentu.

Menurut Menaker, penentuan indeks tertentu dalam bentuk rentang dapat menekan disparitas antar kabupaten/kota di provinsi yang sama. Sebab, KHL yang dikaji saat ini lebih besar dari jumlah barang pada 2020 sejumlah 64 komponen. .

Adapun, kepastian penetapan upah di tingkat provinsi akan diumumkan masing-masing gubernur sebelum tenggat waktu yang ditetapkan yakni 24 Desember.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...