Pakar AS Peringatkan Risiko Komplikasi Covid-19 pada Orang Muda
Virus corona selama dini dianggap hanya rentan terhadap orang berusia lanjut. Namun, Pakar Penyakit Menular AS Anthony Fauci mengatakan dokter dan spesialis penyakit menular melihat semakin banyak komplikasi Covid-19 yang dialami oleh pasien berusia muda.
Pada awal wabah di AS, para peneliti mengatakan virus ini tampaknya memiliki dampak yang ringan pada kaum muda, tetapi sangat parah pada orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar.
"Berpikir bahwa kaum muda tidak memiliki konsekuensi yang merusak tubuh adalah tidak benar. Kami melihat semakin banyak komplikasi pada orang muda," ujar Fauci dikutip dari CNBC, Rabu (24/6).
Fauci mengatakan tidak pernah melihat satu virus pun memiliki gejala yang begitu luas, seperi virus corona baru ini. Beberapa orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, beberapa mengalami gejala ringan, dan beberapa mendapatkan gejala yang cukup untuk diharuskan beristirahat di rumah beberapa hari.
"Beberapa di tempat tidur selama berminggu-minggu dan memiliki gejala bahkan setelah mereka pulih, yang lain pergi ke rumah sakit, beberapa membutuhkan oksigen, beberapa memerlukan perawatan intensif, beberapa diintubasi dan beberapa mati," kata dia.
(Baca: Dokter Sebut Virus Corona Bisa Menempel di Ponsel Selama Lima Hari)
Pernyataan Fauci ini muncul ketika para pejabat mengatakan lebih banyak orang muda mengabaikan langkah sosial dan pengujuan positif. Wakil Presiden Mike Pence memperingatkan pada Senin (23/6) bahwa semakin banyak orang-orang di bawah usia 35 tahun, terutama di Florida dan Texas, yang positif terinfeksi corona.
Fauci menambahkan bahwa orang muda yang tidak menunjukkan gejala, yang tidak pernah mengalami gejala, juga dapat menularkan virus kepada orang lain. Untuk itu, menurut dia, kaum muda tak hanya harus peduli terhadap risiko wabah tetapi dinamika yang terjadi pada wabah.
"Jika Anda terinfeksi dan menyebarkan infeksi, meskipun Anda tidak sakit, Anda adalah bagian dari proses dinamika wabah dalam apa yang mungkin Anda sebarkan," kata dia. "Dan secara tidak sengaja menginfeksi seseorang yang kemudian menginfeksi seseorang yang kemudian adalah seseorang yang rentan. Itu bisa jadi nenekmu, kakekmu, pamanmu yang sakit, yang akhirnya sekarat."
(Baca: WHO Peringatkan Virus Corona Mungkin Tidak akan Pernah Hilang )
Fauci mengatakan sejumlah negara bagian AS mulai melihat "gelombang yang mengganggu" dalam infeksi coronavirus. Sementara negara bagian New York memperlihatkan penurunan dalam kasus Covid-19, negara-negara bagian lain memperlihatkan peningkatan jumlah kasus yang dianggap mencerminkan peningkatan penyebaran komunitas.
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta dan menyebabkan kematian 123.484 orang AS. Negeri Paman Sam ini kini menjadi negara dengan kasus postif corona dan kematian tertinggi di dunia.
Sementara di seluruh dunia, lebih dari 9,34 juta orang telah terinfeksi dan hampir 479 ribu orang meninggal akibat Covid-19. Namun, 5 juta orang telah berhasil sembuh dari corona dan masih tersisa 3,82 juta kasus aktif.
Di Indonesia, Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 telah menyerang seluruh kelompok usia di Indonesia. Hingga Selasa (28/4), kelompok yang paling banyak terinfeksi berkisar 30-49 tahun, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.