Pemerintah India Sensor Kritik Penanganan Covid-19 di Media Sosial

Happy Fajrian
25 April 2021, 11:40
media sosial, pemerintah india, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/AWW/sa.
Amit Dave Seorang pasien dengan gangguan pernapa berbaring di dalam mobil bil menunggu untuk masuk rumah it COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021).

Pakar kesehatan menilai India terlena pada musim dingin, ketika kasus baru hanya sekitar 10.000 per hari dan pandemi tampaknya terkendali. Pemerintah kemudian mencabut pembatasan, membolehkan kembali acara pertemuan besar, termasuk festival besar dan kampanye politik untuk pemilihan lokal.

Namun Profesor Kesehatan Global di Harvard Medical School Vikram Patel menduga bahwa lonjakan ini juga disebabkan varian virus yang lebih berbahaya.

“Kelalaian memakai masker topeng dan menjaga jarak fisik mungkin berperan, nampaknya gelombang kedua ini semakin dipicu oleh varian virus corona yang jauh lebih ganas,” tulis Patel di Indian Express.

India Catatkan 346.786 Kasus Covid-19 Baru Dalam Sehari, 2.624 Meninggal

Namun berkat kelonggaran tersebut, India kini berada dalam cengkeraman gelombang kedua pandemi. Bahkan ahli kesehatan menyebutnya dengan “tsunami Covid-19”. Rumah sakit kebanjiran pasien dan mulai kehabisan pasokan oksigen.

Kasus baru infeksi virus corona di India melonjak 346.786 menjadi total 16,6 juta, sedangkan angka kematian bertambah 2.624 dalam sehari menjadi total 189.544 orang. Tingkat kematian bahkan mencapai satu orang meninggal setiap kurang dari empat menit akibat Covid-19.

"Tolong bantu kami mendapatkan oksigen, akan ada tragedi di sini," Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal kepada PM Narendra Modi dalam sebuah konferensi pada Jumat (23/4), seperti dikutip CNBC International.

Pemerintah telah mengerahkan pesawat dan kereta militer untuk mendapatkan oksigen dari berbagai penjuru negara ke Delhi. Televisi menunjukkan truk oksigen tiba di rumah sakit Batra Delhi setelah mengeluarkan SOS yang mengatakan bahwa oksigen tersisa 90 menit untuk 260 pasiennya.

Krisis ini juga dirasakan di bagian lain negara itu, dengan beberapa rumah sakit mengeluarkan pemberitahuan publik bahwa mereka tidak memiliki oksigen medis. Media lokal melaporkan kasus baru orang meninggal di kota Jaipur dan Amritsar karena kekurangan oksigen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...