Siksa Napi, Rusia Pecat Lima Pegawai Penjara
Otoritas Rusia memecat lima orang pegawai penjara wilayah Saratov atas dugaan penyiksaan dan pelecehan seksual.
Pihak berwenang juga membuka investigasi sebagai buntut bocornya sejumlah foto dan video yang menunjukkan kekerasan sistematis di penjara tersebut. Bukti-bukti itu pertama kali dipublikasikan Gulagu.net, kelompok aktivis pembela hak asasi narapidana.
Gulagu mengaku telah memperoleh bocoran dokumen, foto dan video yang membuktikan ratusan narapidana disiksa dan diperkosa oleh narapidana lain atas suruhan pegawai penjara. Aksi brutalitas ini juga terjadi sejumlah tempat berbeda di Rusia.
“Sistem penyiksaan masih banyak dilakukan,” ujar Vladimir Osechkin, pendiriof Gulagu.net seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (7/10).
Setelah foto dan video sadis ini beredar ke publik, Komite Investigasi Rusia berwenang berjanji akan mengusut tuntas kasus ini. Layanan Pemasyarakatan Federal Rusia juga telah memberhentikan lima orang pegawai senior penjara, termasuk salah seorang direkturnya.
Ini bukan pertama kalinya sistem pemasyarakatan di Rusia disorot karena kasus kekerasan. Pada Juli 2018, beredar video penyiksaan terhadap seorang narapidana bernama Yevgeny Makarov di penjara Yaroslavl. Kala itu, otoritas Rusia menangkap 14 orang pelaku kekerasan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi PBB untuk Penyiksaan Jens Modvig mendesak Rusia memproses seluruh kasus kekerasan di sistem pemasyarakatan mereka. Ia mengungkapkan angka kematian narapidana akibat penyiksaan di Rusia merupakan salah satu yang tertinggi di Eropa. Setiap tahun, rata-rata 4.000 orang napi meninggal di Rusia, dari total 600.000 populasi di penjara.
“Penyiksaan masih umum dilakukan,” ujarnya, dikutip dari Reuters.