Ford Bakal PHK 3.000 Karyawan Demi Strategi Saingi Tesla
Produsen mobil, Ford Motor Co, bakal memangkas karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga 3.000 orang terutama di kawasan Amerika Utara dan India. Langkah ini demi bersaing dengan Tesla Inc dalam mengembangkan kendaraan listrik yang digerakkan oleh perangkat lunak.
Chief Executive Ford Jim Farley menganggap perusahaan mereka memiliki terlalu banyak karyawan. Di sisi lain, mereka kekurangan tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan seiring industri otomotif beralih ke kendaraan listrik dan layanan digital.
"Kami menghilangkan pekerjaan, serta mengatur ulang dan menyederhanakan fungsi di seluruh bisnis," tulis Farley, dikutip dari Reuters, Selasa (23/8).
Farley mengatakan akan Ford akan memaparkan rencana dengan detail pada akhir pekan ini. Kabar ini membuat saham Ford turun 4,8% pada perdagangan tengah hari di tengah penurunan di Wall Street.
Seperti produsen mobil dunia lainnya, Ford memiliki tenaga kerja yang sebagian besar mendukung jajaran produk teknologi pembakaran tradisional. Ke depan, Farley telah memetakan strategi Ford untuk mengembangkan jajaran kendaraan listrik yang luas.
Seperti Tesla, Ford ingin menghasilkan lebih banyak pendapatan melalui layanan yang bergantung pada perangkat lunak dan konektivitas digital.
Margin laba sebelum pajak Tesla telah melampaui Ford tahun ini, dan Farley terus terang tentang perlunya memangkas biaya.
Dalam email Senin kepada staf, Farley dan Ketua Ford Bill Ford mengatakan struktur biaya perusahaan "tidak kompetitif dibandingkan pesaing tradisional dan baru."
Pesaing Ford, General Motors Co, pada akhir 2018 memangkas 14.000 pekerjaan saat percepatan strategi kendaraan listriknya.
Ford, GM, dan Stellantis di Amerika Utara akan menghadapi tantangan tenaga kerja baru tahun depan saat mereka memulai negosiasi kontrak dengan serikat pekerja United Auto Workers, yang mewakili karyawan pabrik pembuat mobil AS di Detroit.
Para pemimpin UAW telah menyatakan keprihatinan bahwa kendaraan listrik akan berarti lebih sedikit pekerjaan manufaktur, dan lebih banyak pekerjaan yang tersebar ke baterai non-serikat dan pabrik perangkat keras EV.