Menilik Silsilah Tahta Kerajaan Inggris
Silsilah tahta Kerajaan Inggris menjadi salah satu yang paling banyak dicari terutama setelah Ratu Elizabeth II wafat pada Jumat (9/9/2022). Selain itu hal ini salah satu kerajaan besar yang masih eksis hingga saat ini.
Kehidupan kerajaan Inggris masih memberikan perhatian publik, mulai dari penobatan, pernikahaan kerajaan pengumuman kelahiran, hingga beberapa skandal. Ditambah lagi di saat pandemi COVID-19 ini terdapat beberapa pemberitaan dari keluarga kerajaan Inggris yang membuat publik terkejut, seperti pasangan pangeran Harry dan Meghan Markle meninggalkan kehidupan kerajaan penuh waktu pada awal tahun 2020 hingga pemberitaan pangeran Philip meninggal dunia.
Kerajaan Inggris juga dikenal dengan peraturan ketat mengenai banyak hal. Peraturan ketat tersebut ada dalam berbagai bidang, seperti pakaian, hadiah, sampai tentang makanan. Bahkan penamaan anak baru lahir juga ikut serta dalam peraturan kerajaan.
Silsilah Tahta Kerajaan Inggris
Secara geopolitik Kerajaan Inggris merupakan penyatuan dari dua kerajaan, yaitu Inggris dan Skotlandia. Penyatuan tersebut sudah terjadi sejak 1 Mei tahun 1701. Sejak saat itu kerajaan Inggris memiliki raja dan ratu yang aktif muncul di publik untuk urusan kenegaraan.
Meskipun berbentuk monarki, kerajaan juga memiliki sejumlah tugas konstitusional termasuk menandatangani undang-undang, menunjuk perdana menteri dan memulai sesi parlemen, tetapi sebagian besar kekuasaan itu telah didelegasikan dari waktu ke waktu.
Saat ini Kerajaan Inggris dipimpin oleh Ratu Elizabeth II, yang telah memerintah Inggris sejak 1952 dan menjadi penguasa terlama dalam sejarah Inggris.
Sebelum Ratu Elizabeth didapuk menjadi pemimpin monarki Kerajaan Inggris, ada sejumlah pendahulunya yang secara turun temurun memimpin kerajaan. Berikut penjelasannya:
1. Ratu Anne
Silsilah tahta Kerajaan Inggris yang pertama dimulai dari Ratu Anne Stuart. Sejak 8 Maret tahun 1702, ia menjadi ratu Inggris, Skotlandia, dan Irlandia. Selanjutnya, Ratu Anne resmi menjadi ratu Inggris yang pertama pada 1 Mei tahun 1707 hingga 1 Agustus 1714.
Pada masa pemerintahannya, Anne mengistimewakan para politikus dari golongan Tory yang berhaluan moderat karena menganut pandangan-pandangan Kristen Anglikan yang sama dengannya.
Kehidupannya dilanjutkan dengan menikah dengan pangeran George dari Denmark dan tidak melanjutkan suksesi kerajaan pada marga Stuart sehingga kekuasaan berpindah ke marga Hanover.
Pada masa kepemimpinannya di Kerajaan Inggris, Ratu Anne hidup di masa monarki dan memberi jalan kepada otoritas parlementer, tetapi dia memegang kekuasaan, seperti menunjuk siapa yang pantas untuk membantunya di kerjaan.
2. Raja dan Ratu Dinasti Hanover
Berikutnya dalam silsilah tahta Kerajaan Inggris dipimpin dari Dinasti Hanover dari tahun 1714 hingga tahun 1910. Pada saat Raja Stuart terakhir Inggris, Ratu Anne meninggal dunia pada tahun 1714, mahkota Inggris disahkan berdasarkan undang-undang penyelesaian tahun 1701.
Undang-undang tersebut secara efektif mengecualikan pewaris Stuart turun-temurun, sehingga Raja George I menjadi garis takhta pada waktu itu. Terdapat 5 raja dan 1 ratu yang memimpin kerajaan Inggris, dimulai dari George I (memerintah 1714–27), George II (memerintah 1727–60), George III (memerintah 1760–1820), George IV (memerintah 1820–30), William IV (memerintah 1830–1837), dan Victoria (memerintah 1837–1901).
Perlu diketahui, Ratu Victoria merupakan salah satu pemimpin kerajaan dengan waktu yang lama, yaitu 63 tahun 216 hari. Victoria berhasil mempertahankan keberadaan sistem monarki di Inggris dan menjadikannya sebagai institusi politik seremonial.
Ratu Victoria yang mayoritas berdarah Jerman adalah ratu terakhir dari dinasti Hanover. Penggantinya, Raja Edward VII yang berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.
3. Raja Edward VII
Perjalanan silsilah tahta Kerajaan Inggris berikutnya adalah Raja Edward VII merupakan putra dari Ratu Victoria, dirinya resmi menggantikan tahta ibunya pada 22 Januari tahun 19901 hingga 6 Mei tahun 1910.
Meski raja Edward VII masa pemerintahannya terbilang cepat, ia dikenal sukses dalam memerintah negara Inggris. Berbagai kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, arsitektur serta militer cukup menonjol dalam eranya.
Raja Edward VII merenovasi istana kerajaan untuk mencerminkan gaya busana zamannya dan menyaingi pengadilan di Jerman dan Rusia. Dia juga memulai kembali upacara tradisional yang dihentikan oleh Ratu Victoria dan mendirikan penghargaan baru terutama bagi mereka yang berkontribusi pada seni dan ilmu pengetahuan. Raja Edward VII sebelumnya memegang status Putra Mahkota (Prince of Wales) terlama, yaitu 59 tahun sebelum kemudian diganti oleh Pangeran Charles sekarang ini.
4. Raja dan Ratu Windsor
Dinasti selanjutnya dipegang oleh keluarga Windsor. Dinasti ini merupakan gabungan dari dinasti Windsor yang merupakan marga ratu Elizabeth, serta Mountbatten adalah keluarga cabang dari dinasti Battenberg yang disandang pangeran Philip.
Dinasti inilah yang menjadi penguasa kerajaan Inggris hingga saat ini. Uniknya, dinasti Windsor merupakan nama baru dari dinasti Saxe-Coburg dan Gotha. Pangeran George V merubah dinasti Saxe-Coburg dan Gotha menjadi Windsor pada tahun 1917 karena dinilai memiliki unsur Jerman, yang saat itu pada perang dunia pertama menjadi isu sensitif.
Silsilah keluarga kerajaan Inggris diprediksi akan terus berada pada dinasti Windsor. Hal ini karena salah satu kandidat kuat penerus Ratu Elizabeth II adalah ahli waris dari Pangeran Charles, diikuti dengan anak-anaknya, yaitu Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.
Saat ini tahta dilanjutkan oleh Raja Charles III . Kini dirinya adalah raja dari Britania Raya. Dia adalah anak tertua dari Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip. Sebagai pewaris tetap tahta Britania Raya, Charles dianugerahi gelar Pangeran Wales.