Mengenal Jeremy Bentham, Ahli Hukum dan Ekonom Asal Inggris

Annisa Fianni Sisma
2 Januari 2023, 17:36
Jeremy Bentham
sciencephoto.com
Ilustrasi, Jeremy Bentham.

Jeremy Bentham merupakan seorang filsuf, ahli hukum dan ekonom asal Inggris. Jeremy dikenal dengan teori utilitarianisme modernnya hingga kini. Pengaruhnya dalam perkembangan ilmu pun semakin diakui.

Bentham mendefinisikan sebagai aksioma mendasar dari filosofinya, dengan prinsip bahwa "kebahagiaan terbesar dari jumlah terbesarlah yang menjadi ukuran benar dan salah". Ia menjadi ahli teori terkemuka dalam filsafat hukum Anglo-Amerika, dan seorang radikal politik yang gagasannya memengaruhi perkembangan welfarisme.

Ia menganjurkan kebebasan individu dan ekonomi, pemisahan gereja dan negara, kebebasan berekspresi, persamaan hak bagi perempuan, hak untuk bercerai. Ia juga disebut mengungkapkan gagasan mengenai dekriminalisasi tindakan homoseksual, dalam esai yang tidak dipublikasikan.

Kehidupan Awal dan Pendidikan Jeremy Bentham

Jeremy Bentham lahir di London, Inggris pada 15 Februari 1748. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ia adalah seorang filsuf Inggris, ekonomi dan ahli hukum penggagas teori utilitarianisme.

Pada usia empat tahun, Jeremy Bentham semangat mempelajari bahasa Latin. Sebagian besar masa kecilnya berada di rumah pedesaan milik neneknya. Jeremy Bentham bersekolah di Westminster School dan memenangkan juara menulis puisi Yunani dan Latin. Kemudian pada 1760, ia pergi ke Queen’s College, Oxford dan lulus pada 1763.

Pada bulan November, Jeremy Bentham masuk ke Lincoln’s Inn untuk mempelajari hukum. Ia juga menjadi mahasiswa di King’s Bench di Pengadilan Tinggi. Saat itu, ia tertarik dengan keputusan Ketua Mahkamah Agung, Lord Mansfield.

Pada 1763 bulan Desember, ia mendengarkan ceramah Sir William Blackstone di Oxford. Ia pun semakin mempelajari aspek pelanggaran hukum yang lebih teoritis daripada membaca buku hukum.

Jeremy Bentham
Jeremy Bentham (www.ucl.ac.uk)
 

Karya Jeremy Bentham dan Kontribusinya dalam Pemerintahan

Karya Jeremy Bentham yang pertama yakni buku berjudul A Fragment on Government yang rilis pada 1776. Dalam sub judul ‘Being an Examination of What Is Delivered, on the Subject of Government in General, in the Introduction to Sir William Blackstone’s Commentaries’ ia menemukan kesalahan terkait komentar Blackstone tentang ‘antipati terhadap reformasi’.

Pada masa itu, ia menulis berbagai karya yang kemudian diterbitkan dalam bahasa Prancis oleh penggemarnya, Etienne Dumont pada 1811. Buku terjemahan itu berjudul Theory of Punishments and Rewards. Karya tersebut muncul dalam bahasa Inggris dengan judul The Rationale of Reward pada 1825 dan The Rationale of Punishment pada 1830.

Pada 1785, Jeremy Bentham mengunjungi saudaranya Samuel Bentham yang merupakan insinyur angkatan bersenjata Rusia. Di Rusia, ia menulis Defence of Usury yang rilis pada 1787. Tulisan itu adalah karyanya di bidang ekonomi yang disajikan dalam bentuk serangkaian surat dari Rusia. Tulisan ini memperlihatkan bahwa Jeremy Bentham seakan murid dari Adam Smith.

Karya berikutnya, adalah mengenai politik ekonomi dengan prinsip laissez-faire dengan beberapa modifikasi. Melalui karyanya yang berjudul Manual of Political Economy pada 1800, Jeremy Bentham memberikan daftar terkait apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh negara.

Pada 1788, ia kecewa setelah kembali ke Inggris. Ia berharap mampu memulai karir politiknya dan menemukan prinsip legislasi.

Karyanya yang berjudul An Introduction to the Principles of Morals and Legislation terbit pada 1789. Di dalamnya, Jeremy Bentham mendefinisikan prinsip utilitarianisme sebagai ‘kepemilikan setiap objek cenderung menimbulkan kesenangan, kebaikan atau kebahagiaan, atau berguna untuk mencegah terjadinya kejahatan, rasa sakit dan ketidakbahagiaan bagi pihak yang kepentingannya sedang ‘dipertimbangkan’’.

Bagi Jeremy Bentham, umat manusia diatur oleh dua motif yang berdaulat dalam dirinya yakni rasa sakit dan kesenangan. Prinsip utilitarianisme mengakui keadaan tersebut. Baginya, undang-undang harus menjadi ‘kebahagiaan terbesar untuk masyarakat luas’. Jeremy Bentham menyimpulkan bahwa prinsip utilitarianisme adalah semua hukuman melibatkan rasa sakit dan karena itu jahat, hukuman tersebut hanya dapat digunakan sejauh itu menjanjikan atau mampu meminimalisir kejahatan yang lebih besar.

Namanya pun semakin dikenal karena tulisannya yang semakin diminati. Jeremy Bentham dijadikan warga negara Prancis pada 1792 dan nasihatnya pun diterima di beberapa negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Jeremy Bentham bersama tokoh terkemuka di kedua negara itu saling berbincang. Jeremy Bentham tertarik dan terus menyampaikan bahwa kodifikasi atau pembukuan hukum adalah hal penting. Jeremy Bentham berambisi untuk menerbitkan buku hukum untuk negaranya sendiri maupun negara lain.

Namun, ia justru dituduh meremehkan esensi dari tugas itu dan keragaman institusi dari berbagai negara. Jeremy Bentham juga sempat mengusulkan Panopticon atau bentuk arsitektur penjara.

Arsitektur itu terdiri dari struktur yang melingkar dengan atap kaca dengan sel di sepanjang dinding luar menghadap ke pusat. Penjaga ditempatkan di rotunda dapat menjaga seluruh narapidana di sel sekitarnya.

Jeremy Bentham pun terus mencoba selama bertahun-tahun membujuk agar pemerintah mengadopsi konsep tersebut. Namun, ide ini tidak diterima dalam rencana lembaga pemasyarakatan saat itu.

Jeremy Bentham saat itu pun menerima £ 23.000 sebagai kompensasinya pada 1813. Namun, ia kehilangan kepercayaan pada semangat reformasi politisi dan pejabat saat itu. Meski demikian, rencananya dinilai cukup berpengaruh melihat dari konstruksi berikutnya seperti di Stateville Correctional Center, di Joliet, Illinois, Amerika Serikat. Penjara itu menggabungkan fitur-fitur Panopticon.

Kemudian, pada 1823 Jeremy Bentham membantu pembuatan Westminster Review, untuk menyebarkan prinsip filosofis radikalisme. Teori politik Enlightenment membuatnya menjadi seorang demokrat.

Pada tahun 1809, ia menulis traktat A Catechism of Parliamentary Reform yang tak diterbitkan hingga 1817. Isinya yakni menganjurkan pemilihan umum tahunan, daerah pemilihan yang setara, hak pilih yang menyeluruh, hak pilih perempuan, dan surat suara rahasia.

Jeremy Bentham mendukung partisipasi perempuan dalam pemerintahan. Tak hanya itu, Bentham juga mendukung perempuan untuk memperjuangkan reformasi undang-undang terkait perceraian.

Jeremy Bentham
Jeremy Bentham (www.slate.com)
 

Pasca Kematian Jeremy Bentham

Jeremy Bentham meninggal dunia pada 6 Juni 1832 di London. Setelah Jeremy Bentham meninggal, tubuhnya dibedah di hadapan teman-temannya dan direkonstruksi dengan lilin dan dikenakan pakaiannya sendiri.

Kemudian, tubuh tersebut diletakkan di kotak kaca dan berada di University College London. Hal ini sesuai dengan permintaan Jeremy Bentham.

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...