Survei Terbaru, Trump Bakal Menang Lawan Joe Biden di Pilpres 2024

Syahrizal Sidik
24 Februari 2024, 16:25
Survei Terbaru Pilpres Amerika, Trump Bakal Kalahkan Joe Biden
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/aww/cf
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump
Button AI Summarize

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dipekirakan memenangkan pemilihan presiden 2024, mengalahkan presiden petahana, Joe Biden. Hal ini berdasarkan survei akhir yang dikemukakan Universitas Marquette, Amerika Serikat.

Survei yang dilakukan pada 5-15 Februari itu menjelaskan kedudukan para kandidat untuk pemilihan presiden Amerika yang dijadwalkan pada 5 November mendatang.

Menurut hasil survei tersebut, 51% pemilih terdaftar menunjukkan niat mereka untuk memilih Trump, sementara 49% sisanya mendukung Joe Biden. Saat menghitung pemilih potensial, dukungan terhadap Trump meningkat satu poin menjadi 52% sedangkan dukungan terhadap Biden menurun menjadi 48%.

Sementara para peserta survei menekankan bahwa jika calon presidennya adalah mantan Duta Besar PBB yang juga mantan Gubernus Carolina Selatan Nikki Halley, 58% responden menyatakan akan mendukung Partai Republik, dan pendukung Biden menurun jadi hanya 42%

Ketika ditanya tentang preferensi mereka terhadap calon presiden dari Partai Republik, 73% responden yang masih ragu-ragu memilih Trump, sementara 15% memilih Haley. Meskipun pendukung Biden memiliki keunggulan 66% dalam pertanyaan survei mengenai pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, sebanyak 27% pemilih masih bimbang.

Selain itu, para pemilih mengatakan mereka lebih mempercayai Trump mengenai masalah terkait imigrasi, keamanan perbatasan, dan ekonomi, sementara mereka lebih percaya kepada Biden mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan aborsi, layanan kesehatan dan layanan keamanan sosial.

Meski unggul dalam survei, jejak Trump tak bisa lepas dari sederet kontroversi. Ia misalnya pernah didakwa terkait tuntutan pidana karena berupaya mencurangi hasil Pemilu di Georgia pada 2020 lalu.

Pada kasus pemilu, Trump secara keliru mengklaim kemenangan dan kemudian mencoba membatalkan hasil pemilu di Georgia dan negara bagian lainnya. Dalam serangkaian panggilan telepon, dia menekan pejabat pemilu untuk membantu upayanya, termasuk Menteri Luar Negeri Brad Raffensperger.

Dia juga meyakinkan legislator negara bagian di sana untuk membuang suara elektoral Joe Biden yang sah dan menggantinya dengan pemilih dari Partai Republik.

Selain kecurangan pemilu, Trump juga pernah didakwa di New York terkait skema uang tutup mulut. Pada bulan Juni tahun lalu, dia menyerahkan diri di gedung pengadilan federal Miami untuk menghadapi dakwaan dalam penyelidikan penasihat khusus Jack Smith atas kesalahan penanganan dokumen rahasia.

Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...