Iran Beri Sinyal Serang Balik Israel, Presiden AS Beri Peringatan Ini
Pemerintah Iran memberi sinyal bakal melakukan serangan balasan terhadap Israel dalam waktu dekat usai serangan konsulat Iran di Damaskus, Suriah yang menewaskan 13 orang dan. Selain itu, aksi balasan ini juga dipicu meningkatnya ketegangan di Gaza yang menewaskan lebih dari 33.300 warga Palestina, sehingga memicu reaksi marah dari Iran.
Dari jumlah 13 korban tewas itu, di antaranya termasuk Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Suriah dan Lebanon, dan wakilnya Jenderal Hadi Haj Rahemi.
Para pemimpin politik dan militer Iran bersumpah akan melakukan pembalasan. Pada pertemuan Idul Fitri di Teheran, Rabu (10/4), Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memperbarui ancaman pembalasan, dengan mengatakan, Israel akan dihukum atas serangan tersebut.
"Rezim jahat melakukan kesalahan dalam kasus ini dan harus dihukum dan akan dihukum," Khamenei memperingatkan, memicu spekulasi bahwa tindakan militer pembalasan akan segera terjadi.
Hal senada juga turut disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, pada Kamis (11/4), yang mengatakan bahwa pertahanan yang sah menjadi suatu kebutuhan ketika Israel melanggar kekebalan individu dan fasilitas diplomatik yang melanggar hukum internasional.
Dalam panggilan telepon Kamis dengan Menlu Jerman, Menlu Iran Annalena Baerbock mengatakan kebijakan luar negeri negaranya berdasarkan pada menahan diri dari ketegangan.
Tetapi, ketika Israel sepenuhnya melanggar kekebalan diplomat dan tempat-tempat diplomatik yang melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina, pembelaan yang sah menjadi sebuah kebutuhan.
Amir-Abdollahian menyebut Israel sebagai entitas pendudukan dan mengatakan bahwa Palestina memiliki hak atas pertahanan yang sah, dan menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah saat ini adalah dengan mengakhiri genosida di Gaza.
Menyikapi hal ini, Menlu Israel Israel Katz melalui platform X menekankan kesiapan Israel untuk membalas jika terjadi serangan militer Iran. "Jika Iran menyerang dari wilayahnya sendiri, Israel akan membalas dan menyerang di Iran," tulisnya.
Ketegangan antara Iran dan Israel, yang tidak memiliki hubungan diplomatik, meningkat secara dramatis di tengah perang di Gaza dan perkembangan terkait, termasuk serangan terhadap kepentingan Israel dan Amerika di kawasan tersebut oleh kelompok sekutu Iran di Irak dan Yaman.
Peringatan Joe Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sebelumnya telah memperingatkan Iran agar tidak menyerang Israel di tengah ekspektasi bahwa Teheran akan segera melakukan serangan balasan. Ia memprediksi, serangan balasan itu akan dilakukan lebih cepat dari yang diperkirakan.
"Kami mengabdikan diri untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel. Kami akan membantu membela Israel, dan Iran tidak akan berhasil," kata Biden.
Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, selama berbulan-bulan Israel telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah. Baik Iran maupun Hizbullah, sekutu utamanya di Lebanon, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.