Es Krim Magnum, Produk Unilever yang Ditarik Peredarannya di Inggris

Safrezi Fitra
24 April 2024, 18:23
Es Krim Magnum, Produk Unilever yang Ditarik Peredarannya di Inggris, sejarah es krim magnum, profil es krim magnum, sejarah magnum
Instagram/Magnum
Es Krim Magnum, Unilever
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Unilever menarik produk Es Krim Magnum di pasaran Inggris dan Irlandia. Penarikan ini dilakukan karena produk tersebut mengandung bahan berbahaya, yakni plastik dan logam.

Badan Standarisasi Keamanan Pangan (FSA) Inggris merinci produk yang berbahaya dikonsumsi itu yakni Stik Es Krim Magnum Almond berukuran 3x100 ml berkode L3338, L3339, L3340, L3341, dan L3342, dengan tanggal kedaluarsa sebelum Desember 2025.

"Produk ini mungkin mengandung potongan plastik dan logam sehingga tidak aman untuk dimakan," demikian kata FSA seperti dikutip dari situs resminya, Rabu (17/4).

Unilever memastikan es krim Magnum yang ditarik hanya di Inggris dan Irlandia. Sedangkan untuk di negara lain, termasuk di Indonesia, tidak akan dilakukan penarikan.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia adalah produk lokal, sehingga aman untuk dikonsumsi. Produk tersebut bukan berasal dari Inggris dan atau Irlandia.

Produk Magnum yang dijual di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dilengkapi seluruh izin dari lembaga terkait termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Unilever Indonesia menjamin keamanan produk untuk dikonsumsi masyarakat. Soal penarikan produk Magnum di Inggris dan Irlandia baru-baru ini, ia mengatakan hal itu merupakan aksi pencegahan hanya untuk produk yang diproduksi di negara tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, telah menegaskan tidak ada produk Magnum yang teridentifikasi memiliki cemaran logam dan plastik di Indonesia. BPOM juga memastikan tidak ada data produk magnum Almond impor yang masuk ke Indonesia.

Unilever pada bulan lalu sempat mengumumkan rencana perusahaan untuk memisahkan bisnis es krimnya dan memangkas 7.500 pekerjaan. Ini merupakan bagian dari rencana program penghematan biaya yang dilakukan perusahaan. Menurut Unilever, spin-off ini akan segera dimulai dan diharapkan selesai pada akhir tahun 2025.

Bisnis es krim tersebut dikabarkan akan dipindahkan ke Amsterdam. Langkah ini merupakan upaya Unilever untuk mencatatkan pertumbuhan penjualan dan meningatkan margin. Bisnis es krim menyumbang sekitar 16 persen dari penjualan global Unilever.

Sejarah dan Profil Es Krim Magnum

Mengutip situs resmi Unilever, sejarah es krim Magnum bermula dari Jerman. Langnese (Wall's) mulai mengembangkan produk yang menarik bagi pecinta es krim dewasa pada tahun 1988. Produk ini terinspirasi dari salah satu stik es krim anak-anak yang populer di sana.

Tim kemudian mengembangkan es krim stik yang terbuat dari vanilla Madagaskar dan melapisinya dengan lapisan mewah yang dirancang oleh pionir cokelat Belgia. Mereka kemudian menamai produk baru ini dengan merek Magnum.

Es krim Magnum resmi diluncurkan di Jerman pada tahun 1989. Produk ini dengan cepat dijual di Belgia, Denmark, Belanda, Swedia dan Swiss. Saat ini Magnum telah menikmati pertumbuhan yang konsisten dan kuat. Produk ini telah dijual di lebih dari 80 negara di seluruh dunia dan memimpin pasar es krim Eropa.

Dengan pertumbuhan yang kuat, Magnum mengarah kepada bisnis yang berkelanjutan. Magnum menargetkan pemberdayaan 5.000 perempuan dalam komunitas petani kakao, secara sosial dan ekonomi, pada tahun 2025.

Pemberdayaan ini sebagai bagian dari program AWA by Magnum. Magnum juga menginvestasikan 25 juta euro dalam inisiatif yang berfokus pada perempuan bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai mitra untuk mencapai tujuan ini.

Magnum juga menerapkan program Inisiatif Kakao & Hutan yang secara terbuka berkomitmen untuk menghilangkan deforestasi dan degradasi hutan. Merek Magnum berjanji untuk menanam 465.000 pohon di Pantai Gading.

Mengutip situs resmi Unilever, Magnum dibuat dari 100 persen ekstrak vanila yang berasal dari perkebunan Bersertifikat Rainforest Alliance. Sebanyak 98 persen biji kakao yang digunakan untuk memproduksi cokelat Magnum juga bersumber dari perkebunan yang bersertifikat Rainforest Alliance.

Unilever mengaku Magnum telah bekerja keras untuk memastikan bahwa kemasan yang digunakan ramah lingkungan. Stik es krim terbuat dari kayu bersertifikat lestari, karton multi-bungkusnya terbuat dari kertas daur ulang, dan merupakan merek es krim pertama yang menggunakan plastik polipropilen daur ulang .

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...