Direktur Dinas Rahasia Mundur Akibat Upaya Pembunuhan Terhadap Donald Trump

Image title
24 Juli 2024, 15:05
Donald Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque
Donald Trump
Button AI Summarize

Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle mengundurkan diri pada hari Selasa setelah adanya upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump.

Dinas Rahasia mendapat kecaman karena kegagalannya dalam menjalankan misi utama melindungi presiden yang sekarang menjabat dan mantan presiden.

Kimberly Cheatle menjabat sebagai Direktur Dinas Rahasia sejak Agustus 2022. Ia didesak untuk mundur dan menjalani penyelidikan untuk mengetahui tentang bagaimana pelaku yang bersenjata bisa berada dalam jarak yang begitu dekat dengan Donald Trump yang merupakan calon presiden dari Partai Republik saat dirinya berkampanye di Pennsylvania.

“Saya bertanggung jawab penuh atas kelemahan keamanan. Mengingat kejadian baru-baru ini, dengan berat hati saya memutuskan untuk mundur sebagai direktur,” kata Kimberly dalam email kepada staf yang diperoleh The Associated Press.

Kepergian Kimberly sepertinya tidak akan mengakhiri pengawasan terhadap Dinas Rahasia yang telah lama bermasalah setelah kegagalan pada 13 Juli. Peristiwa tersebut terjadi menjelang Konvensi Nasional Partai Demokrat dan musim kampanye presiden.

Anggota parlemen dari kedua kubu menjanjikan penyelidikan lebih lanjut. Penyelidikan inspektur jenderal dan upaya bipartisan independen yang diluncurkan atas perintah Presiden Joe Biden akan membuat Dinas Rahasia tersebut tetap menjadi sorotan.

Pengunduran diri Kimberly terjadi sehari setelah dia muncul di hadapan komite kongres dan dimarahi selama berjam-jam oleh Partai Demokrat dan Republik karena kegagalan keamanan.

Dia menyebut upaya pembunuhan terhadap Donald Trump sebagai kegagalan operasional paling signifikan oleh Dinas Rahasia dalam beberapa dekade. Anggota parlemen marah karena Kimberly gagal menjawab pertanyaan spesifik mengenai penyelidikan tersebut.

"Apa yang terjadi hari itu tidak akan pernah terulang lagi,” kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan. Presiden Amerika Serikat ke-46 tersebut berencana untuk segera menunjuk direktur baru, tetapi dia tidak membahas jangka waktunya.

Presiden dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas berterima kasih kepada Kimberly atas jasanya. Alejandro menunjuk Wakil Direktur Ronald Rowe sebagai plt direktur. Dia telah bekerja untuk agensi tersebut selama 23 tahun.

“Saat ini, kami harus tetap fokus. Kami akan memulihkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Amerika dan orang-orang yang dipercaya untuk kami lindungi,” kata Ronald dalam catatan kepada staf, dikutip dari The Associated Press, Rabu (24/7).

Pada sidang hari Senin, Kimberly tetap menegaskan bahwa dia adalah orang yang tepat untuk memimpin Dinas Rahasia, bahkan saat dia mengatakan bahwa ia yang bertanggung jawab atas kegagalan keamanan tersebut.

"Tidak, terima kasih." kata Kimberly ketika Perwakilan Partai Republik Nancy Mace menyarankan Kimberly untuk mulai menyusun surat pengunduran dirinya dari ruang sidang.

Rincian terus bermunculan mengenai tanda-tanda masalah pada hari itu dan peran Dinas Rahasia serta pihak berwenang setempat. Dinas Rahasia secara rutin mengandalkan penegak hukum setempat untuk mengamankan perimeter.

Menurut seorang mantan agen rahasia, pelaku bersenjata itu seharusnya tidak diizinkan mendapatkan akses ke atap.

Setelah pengunduran diri Kimberly, Trump memposting status di jaringan media sosial miliknya: “Pemerintahan Biden/Harris tidak melindungi saya dengan baik, dan saya terpaksa mengambil tindakan demi Demokrasi. SUATU KEHORMATAN BESAR BAGI SAYA UNTUK MELAKUKANNYA!"

Komite Keamanan Dalam Negeri AS telah meminta Kimberly untuk memberikan kesaksian pada hari Selasa dalam sidang berikutnya mengenai upaya pembunuhan tersebut, tetapi anggota parlemen mengatakan dia menolak untuk datang.

Nama Kimberly tertera pada kartu di atas meja di depan kursi kosong selama sidang, yang dimulai sesaat sebelum keputusannya untuk mundur diumumkan ke publik.

Dinas Rahasia adalah bagian dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang mencakup imigrasi, keamanan transportasi, dan Penjaga Pantai. Departemen ini dibentuk setelah serangan teroris 11 September 2001.

Beberapa tahun yang lalu, ada gerakan untuk memindahkan Dinas Rahasia kembali ke Departemen Keuangan, tempat lembaga tersebut bertugas sebelum 11 September, terutama karena fokus Keamanan Dalam Negeri yang kuat pada imigrasi menambah kesenjangan yang semakin besar antara apa yang dianggap oleh Dinas Rahasia sebagai tugas misi gandanya, yaitu melindungi presiden dan menyelidiki kejahatan keuangan, dan misi departemen induknya. Namun gerakan pemindahan kembali itu terhenti.

Sekitar setengah dari anggaran Dinas Rahasia sebesar US$3 miliar (Rp 48 triliun) dihabiskan untuk layanan perlindungan. Dinas Rahasia juga memiliki divisi kejahatan dunia maya yang solid, laboratorium forensik yang canggih, dan pusat penilaian ancaman yang mempelajari cara melakukan mitigasi dan pelatihan melawan ancaman.

Ada seruan untuk akuntabilitas di seluruh spektrum politik dan komite kongres segera bergerak untuk menyelidiki serta mengeluarkan surat panggilan pengadilan.
Para pemimpin penting Partai Republik dari Parlemen dan Senat mengatakan Kimberly harus mundur.

Joe Biden, yang merupakan seorang Demokrat, memerintahkan peninjauan independen terhadap keamanan pada rapat umum tersebut dan inspektur jenderal Dinas Rahasia memulai penyelidikan. Dinas Rahasia juga sedang meninjau kesiapsiagaan dan operasi tim penembak jitunya.

Kimberly bertugas di Dinas Rahasia selama 27 tahun. Dia keluar pada 2021 untuk bekerja sebagai eksekutif keamanan di PepsiCo sebelum Biden memintanya kembali pada 2022 untuk mengepalai Dinas Rahasia.

Selama menjabat di Dinas Rahasia, Kimberly menjadi perempuan pertama yang ditunjuk sebagai asisten direktur operasi perlindungan, divisi yang melindungi presiden dan pejabat lainnya, di mana dia mengawasi anggaran sebesar US$133,5 juta (Rp 2 triliun). Dia merupakan wanita kedua yang memimpin Dinas Rahasia.

Ketika Joe Biden mengumumkan penunjukan Kimberly, dia mengatakan bahwa Kimberly pernah bertugas mengawalnya ketika dia menjadi wakil presiden dan dia serta istrinya mempercayai penilaian dan anjuran dari Kimberly.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...